Kamis, 13 November 2008

KELAS : OTORITAS ROHANI
OLEH ; PDT.JUNRY ALLOW,M.DIV,M.Th,D.Min

A. Apakah Disiplin Rohani ?
Disiplin rohani adalah kegiatan,sendiri maupun bersama, yang kita lakukan sebagai cara untuk menempatkan diri kita di hadapan Tuhan agar Ia dapat bekerja di dalam diri kita. Disiplin ini tidak membuat kita menjadi benar. Disiplin rohani tidak membuat kita disenangi Tuhan, dan disiplin itu bagaimanapun juga tidak dengan seketika memasukkan kita dalam sebuah pesawat maha rohani.
Orang yang berdisiplin rohani ialah orang yang dapat mengerjakan apa yang harus dikerjakan pada saat hal tersebut harus dikerjakan. Disiplin tidak membuat orang kurang spontan. Disiplin mempunyai tujuan akhir kebebasan. Tanpa disiplin, tidak ada kebebasan. Misalnya, saya tidak akan bebas bermain piano jika saya tidak disiplin berlatih. Jika saya disiplin berlatih, maka musik akan menjadi suatu struktur kebiasaan yang tertanam di dalam diri saya, sehingga saya bisa menikmati bermain piano dengan bebas. Disiplin mengerjakan di dalam diri kita suatu struktur kebiasaan yang berurat akar, yang bertalian dengan kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita dalam Roh Kudus. Dengan demikian kita bebas menanggapi keadaan setiap saat dengan cara apa saja yang tepat. Kita dapat melakukan hal itu karena di dalam diti kita ada kuasa Tuhan, kehidupan Tuhan, dan pengalaman kita bersama Tuhan.
Disiplin rohani tidak boleh dipaksakan. Disiplin tersebut kadang-kadang dapat merupakan kerja keras, tetapi itu bukan hal yang tidak wajar. Kita dapat melakukannya dengan luwes. Masing-masing kebudayaan atau masing-masing orang mempunyai caranya masing-masing untuk mengungkapkan kebenaran Alkitab. Disiplin rohani tidak harus selalu dilakukan dengan suatu cara tertentu.

Mengerjakannya Menurut Cara Tuhan

Ketika saya pertama kali mulai melakukan disiplin rohani, saya membaca karya-karya para pemimpin Agustinus, Marthin Luther, John Wesley, Francis Asbury, St. Tersa – dan saya berusaha meniru mereka. Itu merupakan kegagalan yang menyedihkan sampai akhirnya saya mengetahui bahwa Tuhan ingin bekerja dengan saya secara tersendiri. Sekarang saya dapat membaca karya-karya rohani orang besar itu dan mendapat pertolongan dari padanya, tetapi saya tidak boleh berusaha meniru cara mereka mengerjakan dalam segala hal.

Ketika saya mulai mempelajari hal-hal disiplin rohani, saya membaca tentang bagaimana beberapa orang terkenal masa silam bangun pukul empat pagi untuk berdoa. Saya mencoba untuk melakukan hal yang sama dan itu menjadi bencana. Saya menjadi begitu lelah sehingga saya dapat tertidur sambil berdiri. Akhirnya saya menyadari bahwa saya perlu menyelidiki bagaimana fungsi tubuh saya sendiri dan menerima semacam irama dalam hidup saya.

B. Tujuan Disiplin Rohani
Kita jangan pernah berpikir bahwa disiplin rohani itu sendiri merupakan sesuatu yang hebat. Disiplin itu ada dengan tujuan untuk mencapai suatu kebaikan yang lebih besar – yaitu belajar untuk hidup bersama Tuhan, bersekutu dengan Kristus, berubah oleh kuasa Allah.
Seluruh orang Kristen harus belajar hidup bersama Tuhan. Semua orang beriman ingin menjadi sahabat Yesus. Yesus berkata, “Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.” (Yoh 15:14) Kita semua ingin datang untuk bersekutu dan hidup dengan mendengar dan menaati. Kita menginginkan buah Roh mengambil alih kehidupan kita, dan kita hendak melakukan apa saja yang dapat membantu terlaksananya hal itu.
Dalam menerapkan disiplin rohani, kita harus berusaha untuk tidak terlalu ketat terikat. Mengubah disiplin rohani itu menjadi sesuatu yang berhubungan dengan hukum berarti berusaha hidup bersama Allah sepenuh hati dan jiwa.
Tujuan disiplin itu ialah menolong kita untuk memiliki Tuhan. Disiplin rohani tersebut bukan tugas yang seram. Kita tidak diharuskan menggertakkan gigi dan berusaha mengikuti Tuhan. Adalah menggembirakan jika kita menjadi sahabat Tuhan, berada bersama-sama dengan Dia.Tuhan ingin kita menikmati rohani. Disiplin membantu membuat kehidupan rohani terlaksana. Disiplin juga membuat kehidupan rohani sangat menyenangkan.
Disamping itu, mengikuti disiplin-disiplin itu bukan jaminan untuk mengalami kemuliaan terus-menerus. Kalau setiap kali saya berdoa atau membaca Alkitab saya mendapat pengalaman hebat, saya akan berada dalam kesukaran. Saya siap menghadapi hari-hari gersang karena saya hanya ingin mengetahui jalan-jalan Tuhan dan berada di hadiratNya. Saya melanjutkan berdisiplin walaupun tidak setiap saat saya dapat melihat hasilnya. Kegembiraan akan muncul sebagai hasil dari seluruh proses itu.
Tujuan disiplin ialah menciptakn struktur kebiasaan dalam diri kita. Waktu disiplin itu semakin merasuk dalam hidup kita, banyak perbuatan akan menjadi siafat bagi kita. Perbuatan-perbuatan itu menjadi kebiasaan dan tidak lagi memerlukan perjuangan hebat dari pihak kita.
Kita ingin agar disiplin begitu tertanam dalam struktur kebiasaan kita sehingga tindakan spontan kita bersifat wajar, baik, dan betul. Sehingga hal yang sukar kita kerjakan adalah hal yang jahat dan salah. Keadilan, damai sejahtera, dan sukacita dalam Roh Kudus menjadi tindakan-tindakan yang dilakukan dengan tanpa sengaja. Kita tidak berusaha mengumpulkan nilai dari kelakuan disiplin kita; kita hanya melihat bahwa disiplin itu perlu dan kita melaksanakannya. Hal itu laksana kita bernafas saja. Hampir tanpa berpikir, kita melakukan apa yang tepat.

C. Macam-macam Disiplin Rohani
1. Berdoa
a. Apakah doa itu?
1. Kamus Concise Oxfort mendefinisikan doa sebagai suatu permohonan sungguh-sungguh kepada Allah.
2. Kamus Alkitab The New Westminter Dictionary of the Bible , melanjutkan definisi ini dengan menambahkan bahwa doa mencakup “……..persekutuan dengan Allah.” Jadi berdasarkan definisi kedua ini, doa bukanlah sekedar perbuatan keagamaan yang resmi, namun adalah komunikasi dua arah. Doa adalah suatu saat untuk bersekutu dan bercakap-cakap dengan Allah sendiri.
b. Alasan berdoa
1. Kita perlu berhubungan dengan Allah setiap hari untuk memperoleh pengampunan dan kekuatan. Kalau kita menyampaikan kekurangan-kekurangan kita kepada Tuhan, Ia memberi kita kekuatan.
2. Kita memerlukan bimbingan Tuhan dalam membuat keputusan setiap hari. Hikmat kita sangat terbatas untuk membuat keputusan-keputusan yang tepat. Yakobus berkata, “ Tetapi apabila diantara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah,--yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit--, maka hal itu akan diberikan kepadanya.”Tuhan mengarahkan hidup kita ketika kita bersekutu dengan-Nya
3. Berdoa bukan hanya berbicara kepada Tuhan; tetapi juga mendengarkan dia berbicara. Ketika kita berdoa, kita akan mengetahui lebih banyak dari pada kebutuhan kita sendiri dan kita menjadi peka terhadap cara Tuhan melihat berbagai hal. Tuhan akan berbicara kepada kita dan membantu kita untuk melihat suatu masalah dari sudut pandangNya.
4. Berdoa adalah tugas gereja, yaitu seluruh umat Tuhan. Berdoa harus menjadi hal yang pertama dan terakhir yang kita lakukan dalam melaksanakan pekerjaan Tuhan. Doa menembusi segala hal. Doa menggerakkan tangan Allah untuk mengubah keadaan-keadaan. Ini tidak berarti bahwa kita dapat menyalahgunakan Allah dengan doa, melainkan berarti bahwa Ia memilih doa sebagai alat untuk melaksanakan tugas gereja di dunia.
5. Dunia kita sedang menuju zaman yang semakin bersifat individualistis dan mementingkan diri sendiri, dimana sering kali lebih menghargai keleluasaan pribadi dari pada perasaan bermasyarakat. Ketika umat Tuhan bersehati dalam doa, doa tidak saja membentuk hubungan antara kita dengan Tuhan tetapi juga antara kita satu sama lain.
6. Maksud utama doa bukan untuk memenuhi keperluan kita sendiri. Kita beribadah kepada Tuhan, memuji Dia, memberi Dia kasih karena siapa Dia itu. Kita berdoa karena Allah patut kita puji dan kita kasihi.
c. Pentingnya Doa
1. Menurut Alkitab; kehidupan doa Yesus:
a) Kerap kali (Luk 5:16)
b) Sendirian (Mark 1:35)
c) Sebelum mengambil keputusan-keputusan besar (Luk 6:12)
d) Pada saat pencobaan berat (Mat 26:39-44)
e) Untuk memuji dan mengucap syukur kepada Allah (Mat 11:25-26; Yoh 11:41-42)
f) Berdoa untuk orang-orang lain (Luk 22:31-32; Mat 19:13; Ibr 7:25; Rom 8:34)
g) Untuk tetap berhubungan dengan Bapa (Yoh 5:30;8:29;14:10,24,31;17:21)


2. Kesaksian
a) Marthin Luther – pemrakarsa Reformasi Protesan –
“Doa adalah hal yang paling penting dalam hidup saya. Kalau saya lalai berdoa satu hari saja, saya akan kehilangan banyak api iman.”(Doan, Eleanor L. ed. The Speaker’s Source Book. Zondervan Publishing House, 1973)
b) John Knox – pemimpin Reformasi di Scotlandia – dia pernah berdoa, “Ya Allah, berilah kepadaku Scotlandia, kalau tidak aku akan mati.” Allah memberi kepadanya Scotlandia, dan kemasyurannya sebagai seorang pendoa syafaat begitu mencolok sehingga ‘Bloody Mary’ (Ratu Scotlandia) mengaku bahwa ia lebih takut terhadap doa-doa John Knox dari pada terhadap sepasukan tentara. (Lockyer, Herbert. All Prayer of the Bible. Zondervan Publishing House,1959)
c) John Wesley- pemimpin pembaharuan Methodis di Inggris- “ Begitu banyak hal yang harus saya kerjakan sehingga saya harus menghabiskan beberapa jam untuk berdoa sebelum saya sanggup mengerjakannya.” (Doan. The Speaker’a Source Book)
d) Charles Spurgeon - yang dikenal sebagai ‘Pengkhotbah Ulung’ – “Kita boleh yakin bahwa apa pun yang telah Allah tonjolkan dalam Firman-Nya, itu Ia maksudkan agar nyata dalam kehidupan kita. Jika Ia telah berbicara banyak tentang doa, itu adalah karena Ia tahu kita banyak memerlukannya. Begitu hebatnya keperluan kita sehingga sampai kita berada di sorga kita tidak boleh berhenti berdoa……Orang yang hidup tanpa doa adalah orang yang berjalan tanpa Kristus” (Spurgeon, Charles. Morning and Evening. Zondervan Publishing House,1955)
e) George Muller – seorang yang penuh iman. Diperkirakan bahwa ia telah ‘berdoa sehingga beroleh’ 4 juta dollar selama hidupnya untuk menyokong anak-anak yatim piatu – “ Setelah saya diyakinkan bahwa sesuatu hal adalah benar, maka saya terus berdoa untuk hal itu sampai berhasil. Saya tidak pernah menyerah! Ribuan jiwa telah diselamatkan sebagai jawaban atas doa-doa saya…Hal yang penting adalah jangan sekali-kali menyerah sebelum ada jawabannya…Kesalahan besar anak-anak Allah adalah karena mereka tidak terus-menerus berdoa; mereka tidak melanjutkan berdoa; mereka tidak tekun. Jika mereka menginginkan sesuatu untuk kemuliaan Allah, mereka harus berdoa sampai mereka memperolehnya.” (International Tract service)
f) R.A Torrey – pengarang The Power of Prayer” – “Doa dapat melakukan apa saja yang dapat dilakuakn Allah, dan karena Allah dapat melakukan apa saja, doa itu juga maha kuasa. Tidak seorangpun dapat melawan orang yang tahu bagaimana berdoa, yang memenuhi segala persyaratan doa yang kuat, dan yang sungguh-sungguh berdoa. (Torrey, R.A The Power of Prayer.Zondervan Publishing House,1971)
g) Billy Graham – “ Setiap orang yang terkenal dalam pekerjaan gereja ataupun Kerajaan Allah adalah orang yang rajin berdoa. Saudara tidak boleh terlalu sibuk sehingga lalai untuk berdoa. Seorang Kristen yang tidak berdoa adalah orang Kristen yang tidak punya kekuatan.” (Graham Billy.Damai dengan Allah)
d.Prinsip-prinsip doa
1. Doa harus dilakukan dengan iman (Ibr 11:6; Mark 11:22-24; Yak 1:5-7)
2. Doa harus dinaikkan dalam nama Yesus (Yoh 14:13)
3. Doa hanya berhasil bila sesuai dengan kehendak Allah (I Yoh 5:14-15; Yak 4:3)
4. Doa itu efektif, hanya bila orang yang berdoa telah mengakui serta meninggalkan dosanya dan sedang berusaha untuk hidup dalam ketaatan kepada Firman Allah (I Yoh 3:21-22; Maz 66:18)
5. Doa harus dinaikkan oleh hati yang suka memberi maaf (Mark 11:25-26)
6. Doa harus dilakukan dengan tekun dan rajin (Luk 18:1-8;11:5-10)

2.Berpuasa
a. Alasan berpuasa
Dalam kebudayaan duniawi kita, orang cenderung berpuasa karena dua alasan, yaitu untuk suatu mendramatisasikan suatu maksud dan untuk menurunkan berat badan. Dua jenis puasa ini bukan merupakn disiplin rohani.
Berpuasa sebagai disiplin rohani berpusat kepada Tuhan. Jadi harus diprakarsai oleh Tuhan dan ditetapkan oleh Tuhan.

John Wesley menulis,
“Biarlah hal itu dilakukan bagi Tuhan dengan mata kita hanya diarahkan kepadaNya.Biarlah tujuan kita dengan hal itu adalah untuk, dan hanya untuk memuliakan Bapa kita yang di sorga.”

b. Manfaat yang lain
Puasa mengungkapkan hal-hal yang menguasai kita. Sombong, marah, dendam,cemburu, takut – kalau sifat-sifat itu ada dalam diri kita, semua akan muncul selama kita berpuasa. Ini merupakan suatu pertolongan besar kalau kita ingin diubah menjadi serupa dengan gambaran Yesus Kristus. Kita dapat bergembira ketika kelemahan-kelemahan kita ditunjukkan, karena kita mengetahui nahwa Kristus dapat menempatkan penguasa-penguasa yang keliru itu di tempat mereka.
Puasa juga membantu kita mengendalikan berbagai dambaan dan keinginan manusiawi kita. Puasa meningkatkan konsentrasi kita dan keefektifan kta dalam berdoa syafaat. Puasa dapat membuat fisik kita sehat dan menolong kita ketika kita berdoa memohon bimbingan.
c. Jenis jenis berpuasa
Menurut Richard Foster, puasa banyak caranya dan tidak hanya terbatas pada makanan. Berpuasa berarti secara sukarela tidak mengerjakan suatu kebiasaan demi kegiatan rohani yang sungguh-sungguh.
1) Dalam kebudayaan kita, kita memerlukan waktu untuk berpuasa terhadap media komunikasi.
2) Kita perlu berpuasa terhadap penggunaan barang yang berlebih-lebihan. Kita perlu meluangkan waktu berada di antara orang-orang kesayangan Kristus- orang-orang yang sedih, orang-orang yang menderita, orang-orang yang miskin, dll – bukan untuk berkhotbah kepada mereka tetapi untuk belajar dari mereka.
3) Kita perlu berpuasa terhadap penggunaan telepon
4) Ada orang yang perlu puasa bekerja pada batas tertentu untuk mempelajari keseimbangan dalam hidup mereka.
5) Ada orang yang perlu puasa terhadap pertemuan dengan orang-orang.
6) Ada orang yang perlu puasa terhadap kegemarannya begitu banyak berbicara.
Kalau kita bertanya kepada Tuhan di mana kita memerlukan keseimbangan, Tuhan akan mengajar kita. Berpuasa dapat menimbulkan dorongan-dorongan rohani yang tidak pernah dapat timbul dengan cara lain.

3. Belajar
Umat Tuhan perlu berdisiplin untuk belajar Firman Tuhan. Kita perlu mengenal kebenaran secara utuh. Ini dapat dicapai dengan kedisiplinan untuk belajar Firman Tuhan.Disiplin ini akan membuat kita menjadi seorang Kristen yang bertumbuh sehat, kuat, dan tidak mudah diperdaya oleh rupa-rupa angin pengajaran yang palsu (Ef 4:14; 2Pet 2:1)
Yang dimaksudkan dengan disiplin belajar ini langkah selanjutnya setelah disiplin membaca dan merenungkan Firman Allah. Disiplin ini membawa kita untuk mengenal latar belakang penulisan suatu kitab, konteks budaya pada masa penulisan, struktur masysrakat pada masa penulisan, kebiasaan masyarakat pada waktu itu, gaya sastra, dsb.
Untuk melakukan disiplin ini kita memerlukan alat-alat belajar, misalnya: buku-buku tafsiran, buku-buku survey Perjanjian Lama/ Perjanjian Baru, konkordansi, dsb.

4. Jurnal Harian
a. Hal-hal yang dicatat
1) Mencatat pengalamn-pengalaman pribadi bersama Tuhan
2) Fakta-fakta yang terjadi
3) Pikiran-pikiran / perenungan/ ide
4) Doa-doa
5) Ungkapan hati /puisi/ sajak
6) Kata-kata mutiara
7) Ayat-ayat khusus
b. Manfaat
1) Membantu kita untuk mengevaluasi diri kita, keputusan-keputusan kita, sikap-sikap hati kita, dsb.
2) Membantu kita untuk peka terhadap suara Tuhan
3) Membantu kita peka terhadap keadaan-keadaan di sekitar kita
4) Memperkaya kehidupan kita



BUAH ROH
“Tetapi buah roh ialah; kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri”. (Gal 5:22-23)

Tidak ada bagian ayat dalam Alkitab yang menampilkan kontras yang lebih jelas diantara gaya hidup orang percaya yang dioenuhi Roh dengan gaya hidup orang yang dipimpin oleh tabiat manusia yang berdosa, selain Galatia 5:16-26. Paulus todal hanya membahas perbedaan gaya hidup secara umum dengan menekankan bahwa roh dan tabiat berdosa itu saling bertentangan, tetapi ia juga mencantumkan daftar khusus baik dari perbuatan tabiat berdosa maupun buah roh.



KAJIAN PELAYANAN

A. Perbuatan tabiat berdosa
“Tabiat berdosa” (Yun._sarx_) menggambarkan tabiat manusia dengan semua keinginan yang buruk. Tabiat berdosa tetap tinggal dalam orang Kristen setelah mereka bertobat dan menjadi musuhnya yang berbahaya (/TB#Rom 8:6-8,13; Gal 5:17,21). Mereka yang melakukan perbuatan tabiat berdosa “tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah” (/TB#Gal 5:21).
Oleh karena itu, tabiat berdosa ini harus dilawan dan dimatikan dalam peperangan yang terus menerus oleh orang percaya melalui kuasa Roh Kudus (/TB#Rom 8:4-14)

Perbuatan tabiat berdosa (/TB#Gal 5:19-21) meliputi :

1. “Percabulan” yaitu, kelakuan dan hubungan seksual amoral, termasuk menyenangi gambar, film atau bacaan porno (bd. /TB#Kel 20:14; Mat 5:31-32, 19:9; Kis 15:20,29. 21:25; I Kor 5:1)

2. “Kecemaran” yaitu dosa-dosa seksual, perbuatan yang jahat dan kotor, termasuk pikiran dan keinginan hati (/TB#Ef 5:3; Kol 3:5)


3. “Hawa nafsu” yaitu sensualitas, mengikuti nafsi dan keinginan sedemikian rupa sehingga tidak lagi merasa malu dan tidak sopan (/TB#2 Kor 12:21)


4. “Penyembahan berhala” yaitu menyembah roh-roh, orang atau patung berhala; kepercayaan pada seseorang, lembaga atau benda yang dianggap berkuasa setara dengan atau lebih daripada Allah dan firmanNya (/TB#Kol 13:5)


5. ‘Sihir” yaitu ilmu sihir, spiritisme, sihir hitam, menyembah setan-setan dan penggunaan obat bius untuk memperoleh pengalaman-pengalaman “rohani” (/TB Kel 7:11,22, 8:18; wahy 9:21, 18:23)


6. “Perseteruan” maksud dan perbuatan bermusuhan yang hebat; kebencian atau permusuhan yang sangat.


7. “Perselisihan” yaitu bertengkar,antagonisme, perebutan keunggulan (/TB#Rom 1:29; Ikor 1:11;3:3).


8. “Iri hati” yaitu benci, marah cemburu akan keberhasilan orang lain (/TB#Rom 13:13; Ikor 3:3).


9. “Geram” yaitu kemarahan meledak yang berkobar-kobar dengan kata-kata atau tindakan yang keras (/TB#Kol 3:8)


10. “Ambisi yang mementingkan diri” yaitu mencari kekuasaan (/TB#2Kor 12:20; Fil 1:16-17)


11. “Pertikaian” yaitu memperkenalkan ajaran yang memecah belah yang tidak didukung Firman Allah (/TB#Rom 16:17)


12. “Roh pemecah” yaitu pemisahan jemaat ke dalam berbagai kelompok tertutup yang menghancurkan persatuan gereja (/TB#IKor 11:19)


13. “Kedengkian” yaitu perasaan tidak suka, bercampur benci terhadap orang lain yang memiliki sesuatu yang kita inginkan.


14. “Kemabukan” yaitu merusak penguasaan mental atau fisik dengan minuman keras.


15. “Pesta pora” yaitu berpesta dan bersukaria secara berlebihan, suasana pesta dengan minuman keras, obat bius, acara seks atau yang semacam itu.

Perkataan terakhir Paulus tentang perbuatan tabiat berdosa adalah keras dan tegas; setiap orang Kristen melakukan aktifitas semacam ini mencegah dirinya masuk Kerajaan Allah, yaitu mereka tidak memiliki keselamatan kekal (/TB#Gal 5:21; lihat FULL cat. “IKor 6:9”).


B. Buah Roh Dalam Pelayanan.

Bertentangan dengan perbuatan tabiat berdosa adalah gaya hidup tulus ikhlas yang disebut “buah Roh”. Gaya hidup ini dihasilkan dalam anak-anak Tuhan sewaktu mereka mengizinkan Roh menuntun dan mempengaruhi hidup mereka sedemikian sehingga mereka membinasakan kuasa dosa, khususnya perbuatan tabiat berdosa, dan hidup dalam persekutuan dengan Allah (Lihat FULLcat.” Rom 8:5-14. Bd./TB#2Kor 6:6; Ef 4:2-3;5:9; Kol 3:12-15; 2Pet 1:4-9)

Buah Roh meliputi:
1) ”Kasih” yaitu memperhatikan dan mencari yang terbaik bagi orang lain tanpa alasan pamrih (Rom 5:5; IKor 13:1-13; Ef 5:2; Kol 3:14)
2) “Sukacita” yaitu perasaan senang yang berlandaskan kasih, kasih karunia, berkat, janji, dan kehadiran Allah yang dimiliki orang yang percaya pada Kristus (Maz 119:16; 2Kor 6:10;12:9; IPet 1:8 cat Fil 1:14)
3) “Damai sejahtera” yaitu ketenangan hati dan pikiran yang berlandaskan pengetahuan bahwa semua beres diantara orang percayadengan Bapanya di sorga (Rom 15:33; Fil 4:7; ITes 5:23; Ibr 13:20)
4) “Kesabaran” yaitu ketabahan, panjang sabar, tidak mudah marah atau putus asa (Ef 4:2;2Tim 3:10;Ibr 12:1)
5) “Kemurahan” yaitu tidak mau menyakiti orang lain atau menyebabkan penderitaan (Ef 4:32; Kol 3:12; IPet 2:3)
6) “Kebaikan” yaitu bergairah akan kebenaran dan keadilan serta membenci kejahatan; dapat terungkap dalam perbuatan baik (Luk 7:37-50)atau dalam menegur dan memperbaiki kejahatan (Mat 21:12-13)
7) “Kesetiaan” yaitu kesetiaan yang teguh dan kokoh terhadap orang yang telah dipersatukan dengan kita oleh janji, komitmen, sifat layak dipercayai dan kejujuran (Mat 23:23; Rom 3:3; ITim 6:12; 2Tim 2:2;4:7: Tit 2:10)
8) “Kelemahlembutan” yaitu pengekangan yang terpadu dengan kekuatan dan keberanian; menggambarkan seorang yang bisa marah pada sat diperlukan dan bisa tunduk dengan rendah hati apabila itu diperlukan (2Tim 2:25; IPet 3:15; mengenai kelembutan Yesus bd. 2Kor 10:1 dengan 2Kor 10:4-6 dan Gal 1:9 dalam Musa bd. Bil 12:3 dengan Kel 32:19-20)
9) “Penguasan diri” yaitu menguasai keinginan dan nafsu diri sendiri, termasuk kesetiaan terhadap ikrar pernikahan; juga kesucian (IKor 7:9; 9:25; Tit 1:8;2:5)

Perkataan Paulus yang terakhir mengenai buah Roh menunjukkan bahwa gaya hidup seperti ini tidak dibatasi. Orang Kristen dapat, bahkan harus, mempraktekkan sifat-sifat baik ini berkali-kali, mereka tidak akan menemukan hukum yang melarang mereka hidup menurut prinsip-prinsip ini.



BAPTISAN ROH KUDUS

“Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.” (Kis 1:5)

Salah satu doktrin terpenting dalam Alkitab adalah baptisan dalam Roh Kudus (Kis 1:4) tentang istilah “baptisan dalam “ sebagai ganti istilah “baptisan dengan” Roh Kudus. Mengenai baptisan dalam Roh Kudus, Firman Allah mengajarkan sebagai berikut:
1) Baptisan dalam Roh ini dimaksudkan bagi semua orang yang mengaku percaya kepada Yesus, telah dilahirkan baru, dan didiami oleh Roh Kudus.
2) Salah satu sasaran utama misi Yesus di dunia ini ialah membaptiskan para pengikutNya dalam Roh Kudus (Mat 3:11; Mark 1:8; Luk 3:16; Yoh 1:33). Dia memerintahkan murd-muridNya untuk tidak mulai bersaksi sebelum mereka dibaptis dalam Roh dan “diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi” (Luk 24:49; Kis 1:4-5,8). Yesus Kristus sendiri tidak mulai pelayananNya sehingga “Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa” (Kis 10:38 bd. Luk 4:1,18)
3) Baptisan dalam Roh Kudus ini merupakan pekerjaan Roh yang berbeda dan terpisah dari karya pembaharuan. Sama seperti karya pengudusan Roh merupakan pekerjaan yang berbeda yang melengkapi pembaharuan Roh, demikian pula baptisan dalam Roh ini menyempurnakan karya pembaharuan dan pengudusanNya. Pada hari kebangkitanNya, Kristus mengembusi murid-muridNya sambil berkata, “Terimalah Roh Kudus” (Yoh 20:22). Hal ini menunjukkan bahwa pembaharuan dan hidup baru telah diberi kepada mereka.
Beberapa saat kemudian Dia memberitahukan bahwa mereka harus “ diperlengkapi dengan kuasa” oleh Roh Kudus (Luk 24:49 bd. Kis1:5,8). Bagi murid-murid jelas sekali pengalaman ini terjadi sesudah pembaharuan (Kis 11:17)
Seseorang dapat lahir baru dan didiami Roh Kudus namun belum di baptis dalam Roh Kudus (Kis 19:6)
4) Dibaptis dalam Roh artinya dipenuhi dengan Roh (Kis 1:5 bd. Kis 2:4). Akan tetapi, baptisan ini hanya terjadi pada saat dan sesudah hari Pentakosta. Mengenai mereka yang dipenuhi Roh sebelum hari Pentakosta (Luk 1:15,67), Lukas tidak menggunakan istilah baptisan dalam Roh Kudus. Hal ini hanya akan terjadi sesudah kenaikan Kristus (Luk 24:49-51; Yoh 16:7-14; Kis 1:4)
5) Dalam kitab Kisah Para Rasul, berkata-kata dengan bahasa roh, sebagaimana diberikan diberikan oleh Rok untuk diucapkan, adalah tanda pertama yang menyertai baptisan dalam Roh (Kis 2:4; 10:45-46; 19:6). Baptisan dalam Roh berkaitan begitu erat dengan pernyataan lahiriah bahasa roh sehingga hal ini harus dianggap biasa bila menerima baptisan Roh Kudus.
6) Baptisan dalam Roh Kudus akan memberikan keberanian pribadi dan kuasa Roh Kudus ke dalam kehidupan seorang percaya supaya melakukan pekerjaan-pekerjaan yang besar dalam nama Kristus serta meningkatkan keefektifan kesaksian dan pemberitaannya (bd. Kis 1:8; 2:14-41; Kis 4:31; 6:8; Rom 15:18-19;IKor 2:4). Kuasa ini bukan suatu kekuatan yang tidak bersifat pribadi, melainkan suatu pernyataan Roh Kudus yang membuat Yesus dan kemuliaan serta pekerjaanNya hadir di tengah-tengah umatNya (Yoh 14:16-18; 16:14; IKor 12:7)
7) Akibat-akibat yang lain dari suatu baptisan yang sesungguhnya dalam Roh Kudus adalah:
a. nubuatan dan pemujaan (Kis 2:4,17; 10:46; IKor 14:2)
b. peningkatan kepekaan akan dosa yang mendukakan Roh Kudus, pencarian akan kebenaran yang lebih sungguh-sungguh dan kesadaran yang lebih akan hukuman Allah terhadap semua kefasikan (Yoh 16:8; Kis 1:8)
c. suatu kehidupan yang memuliakan Yesus Kristus (Yoh 16:13-14; Kis 4:33)
d. penglihatan-penglihatan yang baru (Kis 2:17)
e. perwujudan dari berbagai karunia Roh (IKor 12:4-10)
f. keinginan yang makin besae untuk berdoa (Kis 2:41-42; 3:1; 4:23-31; 6:4; 10:9; Rom 8:26)
g. kasih dan pengertian yang lebih dalam terhadap Firman Allah (Yoh 16;13; Kis 2:42) dan
h. kesadaran yang makin bertambah tentang Allah sebagai Bapa pribadi (Kis 1:4; Rom 8:15; Gal 4:6)
8) Firman Allah memberikan beberapa syarat untuk menerima baptisan dalam Roh Kudus.
a. Kita harus menerima Yesus Kristus dengan iman sebagai Tuhan dan Juruselamat serta berbalik dari dosa dan dunia (Kis 2:38-40; Kis 8:12-17).Ini menyangkut penyerahan kehendak kita kepada Allah (“semua orang yang menaati Dia” Kis 5:32). Kita harus berbalik dari segala sesuatu yang melakui hati Allah sebelum kita dapat menjadi “sarana (terjemahan naskah NIV) untuk maksud yang mulia,…dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan mulia” (2Tim 2:21)
b. Kita harus ingin dipenuhi. Setiap orang Kristen seharusnya memiliki kerinduan yang sangat mendalam untuk dibaptis dalam Roh (Yoh 7:37-39; bd. Yes 44:3; Mat 5:6;6:33)
c. Kita sering kali menerima baptisan ini sebagai jawaban atas doa (Luk 11:13; Kis 1:14; 2:1-4; 4:31; 8:15,17)
d. Kita harus yakin bahwa Allah akan membaptiskan kita dalam Roh Kudus (Mark 11:24; Kis 1:4-5)
9) Baptisan dalam Roh Kudus dipertahankan dalam kehidupan seorang percaya dengan doa (Kis 4:31), kesaksian (Kis 4:31,33), penyembahan di dalam Roh (Ef 5:18-19), dan kehidupan yang disucikan (Ef 5:18). Bagaimanapun berkuasanya kedatangan pertama Roh Kudus di dalam seorang percaya, jikalau tidak dinyatakan dalam kehidupan doa, kesaksian, dan kesucian, maka tidak lama kemudian pengalaman itu akan pudar kemuliaannya.
10) Baptisan dalam Roh Kudus hanya terjadi satu kali saja dalam kehidupan seorang Kristen dan mengarah kepada pengabdian orang percaya itu kepada pekerjaan Allah berupa bersaksi dengan kuasa dan kebenaran. Alkitab mengajarkan bahwa boleh jadi orang percaya diisi kembali setelah ia menerima baptisan Roh (Kis 4:31 bd. Kis 2:4; 4:8,31; 13:9; Ef 5:180. Dengan demikian, baptisan dalam Roh membawa orang percaya ke dalam suatu hubungan dengan Roh yang harus diperbaharui (Kis 4:31) dan dipelihara (Ef 5:18)


KARUNIA-KARUNIA ROHANI BAGI ORANG PERCAYA

“Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan pernyataan Roh untuk kepentingan bersama.” (IKor 12:7)

A. Pandangan Umum
Roh Kudus dinyatakan melalui bermacam-macam karunia rohani yang diberikan kepada orang percaya (IKor 12:7). Penyataan Roh ini dimaksudkan untuk pembangunan dan pengudusan jemaat (IKor 12:7; IKor 14:26)
Karunia rohani ini tidak sama dengan karunia-karunia dan pelayanan-pelayanan yang disebut dalam Rom 12:6-8 dan Ef 4:11, di mana seorang percaya menerima kuasa dan kesanggupan untuk melayani dalam suatu cara yang lebih permanen dalam gereja. Daftar yang terdapat di IKor 12:8-10 belum tentu lengkap, dan karunia-karunia itu dapat terjadi dalam kombinasi yang beraneka ragam.
1) Penyataan Roh itu dikaruniakan sesuai dengan kehendak Roh (IKor 12:11) ketika kebutuhan timbul dan sesuai dengan keinginan yang sungguh-sungguh dari orang percaya(IKor 12:31; 14:1)
2) Beberapa karunia bisa dimanifestasikan melalui seseorang secara tetap. Orang percaya juga dapat memiliki lebih dari satu karunia untuk melayani kebutuhan yang khusus. Orang percaya harus merindukan berbagai “karunia” bukannya satu karunia saja (IKor 12:31; 14:1)
3) Tidak alkitabiah dan bijaksana untuk menganggap bahwa karena seorang menjalankan suatu karunia yang menakjubkan, maka orang itu lebih rohani daripada orang yang memiliki karunia yang kurang menakjubkan. Apalagi, hal memiliki suatu karunia tidaklah berarti bahwa Allah merestui segala sesuatu yang dilakukan atau diajarkan oleh orang itu. Karunia rohani tidak boleh dikacaukan dengan buah Roh, yang berhubungan lebih langsung dengan sifat dan pengudusan orang Kristen (Gal 5:22-23)
4) Penyataan Roh melalui karuni-karunia dapat ditiru oleh Iblis maupun pelayan yang palsu yang menyamar sebagi hamba Kristus (Mat 7:21-23; 24:11,24; 2Kor 11:13-15; 2Tes 2:8-10).Orang percaya tidak boleh mempercayai setiap penyataan rohani, tetapi harus “ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang muncul dan pergi ke seluruh dunia” (IYoh 4:1; bd. ITes 5:20-21)



B. Karunia-karunia Pribadi


Dalam IKor 12:8-10, Paulus mendaftarkan beraneka macam karunia yang diberikan Roh Kudus kepada orang percaya. Meskipun disini ia tidak menegaskan sifat-sifatnya, kita dapat menyimpulkan sifat-sifat itu dari ayat-ayat lain.
1) Kata-kata hikmat. Ini merupakan ucapan yang berhikmat melalui pekerjaan Roh Kudus. Inilah penerapan penyataaan Firman Allah atau hikmat Roh Kudus pada suatu keadaan atau masalah yang khusus (Kis 6:10; 15:13-22). Akan tetapi, ini tidak sama dengan memiliki hikmat Allah untuk kehidupan sehari-hari. Hikamt itu dicapai dengan belajar yang rajin dan merenungkan jalan Allah dan FirmanNya, dan melalui doa (Yak 1:5-6)
2) Kata-kata pengetahuan. Ini merupakan ucapan yang diilhami oleh Roh Kudus yang menyingkapkan pengetahuan tentang orang, keadaan, atau kebenaran alkitabiah. Ini sering berhubungan erat dengan nubuatan (Kis 5:1-10; 10:47-48; 15:7-11; IKor 14:24-25)
3) Iman. Ini bukan iman yang menyelamatkan, melainkan iman adikodrati khusus yang diberikan oleh Roh Kudus yang memungkinkan orang Kristen mempercayai Allah untuk melakukan perkara yang luar biasa dan ajaib. Ini adalah iman yang memindahkan gunung (IKor 13:2) dan sering ditemukan berkombinasi dengan penyataan lain seperti penyembuhan dan mukjizat (Mat 17:20; Mark 11:22,24; Luk 17:6)
4) Karuni-karunia untuk menyembuhkan. Karunia-karunia ini diberikan kepada jemaat untuk memulihkan kesehatan jasmani dengan memakai sarana adikodrati (Mat 4:23-25; 10:1; Kis 3:6-8; 4:30). Bentuk jamak (dalam perkataan “karunia-karunia”) menunjukkan penyembuhan berbagai macam penyakit dan menganjurkan bahwa setiap tindakan penyembuhan merupakan suatu karunia yang khusus dari Allah. Sekalipun karunia-karunia untuk menyembuhkan ini tidak dikaruniakan kepada setiap anggota tubuh dalam suatu cara yang istimewa. (bd. IKor 12:11,30), namun semua anggota boleh mendoakan orang sakit. Pada waktu ada iman, orang yang sakit ittu akan disembuhkan (Yak 5:15)
5) Kuasa untuk mengadakan mukjizat. Ini merupakan perbuatan-perbuatan kuasa adikodrati yang dapat mengubah tatanan hukum alam yang normal. Hal-hal itu meliputi tindakan-tindakan ilahi di mana kerajaan Allah dinyatakan melawan Iblis dan roh-roh jahat (Yoh 6:2)
6) Bernubuat. Kita harus membedakan di antara nubuat sebagi suatu penyataan sementara dari Roh (IKor 12:10) dan nubuat sebagai suatu karunia pelayanan jemaat(Ef 4:11).Sebagai suatu karunia pelayanan, nubuat hanya diberikan kepada beberapa orang percaya yang kemudian harus berfungsi sebagai nabi di dalam jemaat.Sebagai penyataan rohani, nubuat itu sebenarnya tersedia bagi setiap orang Kristen yang dipenuhi Roh (Kis 2:17-180
Perihal nubuat sebagai suatu penyataan rohani:
(a) Nubuat merupakan suatu karunia istimewa yang memungkinkan orang percaya untuk meneruskan perkataan atau penyingkapkan secara langsung dari Allah di bawah dorongan Roh Kudus (Ikor 14:24-25,29-31). Ini bukanlah penyampaian sebuah khotbah yang telah dipersiapkan sebelumnya.
(b) Baik dalam PL maupun dalam PB, pada pokoknya nubuat bukanlah pemberitahuan mengenai masa depan, melainkan pemberitaan kehendak Allah, mendorong dan memberi semangat kepada umat Allah untuk meraih kebenaran, kesetiaan, dan ketekunan (IKor 14:3)
(c) Berita itu mungkin menyinkapkan keadaan hati seseorang (Ikor 14:25) atau memberikan kekuatan, dorongan, penghiburan, peringatan, dan hukuman (IKor 14:3, 25-26,31)
(d) Jemaat hendaknya jangan menerima nubuat semacam itu sebagai suatu pesan yang tidak dapat salah, sebab akan ada banyak nabi palsu yang memasuki gereja (IYoh 4:1).Karena itu, semua nubuat harus diuji kemurnian dan kebenarannya (IKor 14:29,32; ITes 5:20-21) dengan bertanya apakah itu sesuai dengan Firman Allah (IYoh 4:1), apakah itu memajukan kehidupan saleh (ITim6:3), dan apakah itu diucapkan oleh seorang yang dengan tulus hidup di bawah ketuhanan Kristus (IKor 12:3)
(e) Nubuat dijalnkan di bawah kehendak Allah dan bukan kehendak manusia. PB tidak pernah menunjukkan bahwa jemaat secara aktif mencari penyataan atau petunjuk dari mereka yang mengaku sebagai nabi. Nubuat diberikan kepada jemaat hanya pada waktu Allah memprakarsai beritanya (IKor 12:11; 2Pet 1:21)
7) Membedakan bermacam-macam roh. Karunia ini merupakan kemampuan khusus yang diberikan oleh Roh untuk membedakan dan menilai nubuat-nubuat secara tepat dan membedakan apakah ucapan itu berasal dari Roh Kudus atau bukan (IYoh 4:1; IKor 14:29). Menjelang akhir jaman ini ketika guru palsu (Mat 24:5) dan pemutarbalikan Kekristenan yang alkitabiah akan berkembang secara pesat (ITim 4:1) maka karunia ini akan menjadi sangat penting bagi jemaat.
8) Berkata-kata dengan bahasa roh (yang berbeda-beda). Berhubungan dengan “bahasa roh” sebagai suatu penyataan adikodrati dai Roh Kudus, hal-hal berikut perlu diperhatikan:
(a) Bahasa roh itu boleh jadi suatu bahasa yang ada di bumi (Kis2:4-6)atau suatu bahasa yang dikenal di bumi, misalnya,”bahasa malaikat” (IKor 13:1; 14:1-40). Bahasa semacam itu tidak pernah dipelajari dan sering kali tidak dapat dipahami baik oleh pembicara (IKor 14:14) maupun oleh para pendengar (IKor 14:16)
(b) Berkata-kata dengan bahasa roh melibatkan roh manusia dan Roh Allah yang berbaur sehingga orang percaya itu berkomunikasi langsung dengan Allah (yaitu dalam doa, pujian, ucapan berkat, dan ucapan syukur),sambil mengungkapkan atau berbicara pada taraf roh manusia dan bukan pikirannya (IKor 14:2,14) dan berdoa bagi diri sendiri atau orang lain di bawah pengaruh langsung Roh Kudus, terpisah dari kegiatan pikiran sendiri (IKor 14:2,4,15,28; Yud 1:20)
(c) Bahasa roh dalam perhimpunan jemaat harus disertai penafsiran yang dikaruniakan Roh yang akan menyampaikan isi dan arti dari ucapan itu kepada perhimpunan orang percaya (IKor 14:3,27-28).Ucapan ini mungkin berisi suatu penyataan, pengetahuan, nubuat atau pengajaran bagi jemaat (IKor 14:6)
(d) Berkata-kata dengan bahasa roh di dalam perhimpunan jemaat harus diatur. Pembicara tidak boleh “dalm keadaan ekstase” atau “lepas kendali” (IKor 14:27-28)
9) Menafsirkan bahasa roh. Ini merupakan kemampuan yang diberikan oleh Roh untuk mengerti dan menyampaikan makna suatu ucapan yang diucapkan dalam bahasa roh. Ketika bahasa roh ini ditafsirkan bagi jemaat, maka fungsinya adalah sebagai petunjuk untuk penyembahan dan doa ataupun sebagai nubuat. Perhimpunan orang percaya kemudian dapat ikut serta dalam penyataan yang diilhamkan oleh Roh ini. Demikianlah, bahasa roh yang ditafsirkan dapat menjadi suatu sarana membangun jemaat sementara segenap perhimpunan itu menaggapi ucapan tersebut (bd. IKor 14:6,13). Karunia ini bisa diberikan kepada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh atau kepada seorang lain. Merka yang berkata-kata dengan bahasa roh harus berdoa juga untuk memperoleh karunia menafsirkan bahasa roh (IKor 14:13)
LANJUTAN MATERI KELAS KUASA DOA
#MENYEMBUHKAN ORANG-ORANG SAKIT#


B. Bagaimana orang menjadi sakit
Saya akan menyimpulkan beberapa penyebab dari penyakit dan rasa kesakitan
1. Penyakit masuk ke dalam dunia ketika Adam jatuh dalam dosa
Penyakit merupakan sebagian dari kutukan yang jatuh atas umat manusia sebagai akibat langsung dari ketidaktaatan. Karena itu langsung atau tidak langsung, dosa menjadi akar dari segala penyakit. Penyakit adalah bagian dari “upah dosa” (Rm 6:23)
Penyakit yang dalam bahasa Inggris disebut “dis-ease” berarti tidak lega/kurang enak, atau tidak damai. Ini adalah keadaan dari pikiran dan emosi Adam setelah pelanggaran yang dilakukannya. Beban dari tuduhan, rasa bersalah, rasa tertuduh dan malu yang diterimanya membuat dia rawan, mudah terserang penyakit.
Kita memiliki alasan yang baik untuk percaya bahwa sampai kejatuhan manusia dalam dosa, tidak ada virus, organisme ataupun mikroba yang mematikan dalam dunia ini. Ini dapat dilihat ketika menyelesaikan karyaNya yang kreatif itu. Ia memberikan kesimpulannya dengan berkata: “segala sesuatu adalah SANGAT BAIK”
Dia tidak akan mengatakan hal ini jika pada saat itu sudah ada penyakit TBC, kolera, atau cacar, sel-sel kanker serta pembawa-pembawa virus dan bakteri yang begitu banyak.
Para penghancur yang mengerikan ini pasti telah datang bersama-sama dengan kutukan tersebut.
2. Dosa masih menghasilkan penyakit
Karena dosa sebenarnya adalah penolakan terhadap peraturan Allah, yang mengasingkan kita dari kehidupan Allah, kita dapat melihat bahwa pemisahan ini masih merupakan penyebab utama dari penyakit.
Pada manifestasi Kerajaan Allah yang akan datang, ketika semua pemberontakan dipadamkan, tidak akan ada lagi penyakit, keluh kesah dan kematian (Why 21:4)
3. Kuasa-kuasa kegelapan/setan
Roh-roh jahat kadang-kadang dapat menjadi penyebab langsung dari penyakit dan penderitaan/kesusahan.
Dalam Matius 9:32,33 kita membaca tentang “orang bisu yang dikuasai oleh iblis”, ketika Yesus mengusir roh bisu itu, orang tersebut dengan segera dapat berbicara. Pita suaranya secara jelas telah diikat oleh roh kebisuan.
Dalam Markus 9:17-27, menceritakan suatu kisah tentang seorang pemuda yang dibawa kepada Yesus, karena ia bisu (ayat 17), roh ini ternyata juga sebenarnya menyebabkan ketulian dan kebisuan.Yesus mengusir roh bisu dan tuli (ayat 25), dan pemuda itu dibebaskan.
Dalam Lukas 13:11-16 kita dapat membaca tentang seorang wanita yang memiliki “roh kelemahan selama delapan belas tahun”. Tulang punggungnya bengkok, wajahnya tertunduk ke tanah. Dokter zaman sekarang akan berkata bahwa ia menderita “kebangkokan tulang punggung yang kronis”. Yesus melepaskan dia dari roh kelemahan dengan segera tulang punggungnya lurus kembali dan ia memuliakan Allah untuk kelepasannya.
Ada beberapa kejadian dalam Alkitab dimana seseorang dikatakan terganggu oleh roh kelemahan. Satu-satunya cara kesembuhan bagi mereka adalah dengan mengusir roh-roh itu dengan kata-kata perintah yang memaksa. Begitu roh yang bersangkutan telah diusir, gejala-gejala itu akan hilang. Orang-orang seperti itu tidak akan dapat disembuhkan melalui hal-hal yang lainnya selain pelayanan pelepasan.
4. Mengapaikan kesehatan
Kita harus melihat fakta bahwa kesehatan kita dapat terganggu jika kita mengabaikan beberapa faktor dasar dari kesehatan dan vitalitas. Untuk tetap sehat, makanan harus selalu terjaga. Ada beberapa gizi dan vitamin tertentu yang harus dimasukkan dalam menu kita sehari-hari, kurang sehatnya makanan akan mengakibatkan terganggunya kesehatan.
Istirahat dan tidur yang tidak cukup juga akan menyebabkan buruknya kondisi kesehatan. Terlalu banyak kerja dan terlalu sedikit waktu untuk istirahat dan bersantai juga akan merusak kesehatan orang tersebut. Hal ini terutama sering terjadi pada hamba-hamba Tuhan.
Epafroditus (Flp 2:25-30) adalah salah satu contohnya. Dia hampir saja mati; yang menyebabkan keadaannya seperti ini adalah karena ia terlalu banyak kerja dalam melayani Tuhan dan umatNya.
Ada banyak pasal dalam Alkitab yang berkait dengan hukum-hukum mengenai makanan, mengatakan pada kita apa yang sehat bagi kita dan yang tidak (Im 11:1-47 ; Ul 14:3-21)
Perjanjian Baru tidak menyuruh kita untuk melaksanakan aturan-aturan tersebut, tetapi ada tuntutan mengenai menjaga kesehatan dengan baik (Rm 14:2,3,14,15). Kita tidak boleh dikuasai oleh makanan yang akan membuat kita senantiasa sehat (Ibr 13:9)
5. Proses penuaan alamiah menurunkan kekuatan fisik
Ketika seseorang masih muda, masih ada vitalitas kemudian/keremajaan yang bermanfaat bagi kesehatan. Alkitab berkata tentang “embun keremajaan” (Mzm 110:3). Daud juga berbicara tentang “memperbaharui masa remaja/muda seperti pada burung rajawali” (Mzm 103:5). Yesaya menjelaskan bahwa hal ini menunjuk pada pembaharuan dari kekuatan masa remaja/masa muda kita (Yes 40:31)
Yeremia mengatakan pada kita bahwa “adalah baik bagi seorang pria memikul kuk pada masa mudanya” (Rat 3:27).
Bagian-bagian pertama dari kehidupan adalah masa untuk kerja keras. Ini adalah masa yang utama dari kehidupan dan masa puncak dari kekuatan fisik.
Solaiman menggambarkan dengan sangat grafis keterbatasan-keterbatasan usia tua. Dia mendesak kita untuk “ingatlah akan penciptamu pada masa mudamu” (Pkh 12:1).
Kasihilah Allah dan layanilah Dia selama anda masih memiliki kekuatan dan vitalitas untuk melakukannya dengan penuh semangat.
Musa dianggap sangat luar biasa karena ketika dia mencapai tahun-tahun usia tuanya, ia masih memiliki penglihatan dan kekuatan fisik yang baik (Ul 34:7).
Hal yang umum adalah kekuatan mulai menghilang dan pandangan menjadi kabur, pada saat masa-masa puncak dari kehidupan itu sudah mulai berlalu.
Apakah ini berarti bahwa kita tidak dapat berharap untuk tetap sehat dan kuat di masa tua kita?
Apakah ini berarti bahwa kita tidak dapat berharap untuk sembuh secara fisik di usia lanjut?
Tentu saja tidak! Allah berjanji : “Selama umurmu kiranya kekuasaanmu” (Ul 33:25), saya percaya hal ini mengajarkan bahwa kita dapat berharap untuk memperoleh kesehatan yang baik sepanjang hidup kita. Saya telah bertemu banyak orang Kristen berusia lanjut, yang berpikir bahwa tanda-tanda kemunduran fisik menunjukkan bahwa Allah tidak lagi memberi perhatian pada mereka.
Kadang-kadang mereka kuatir jangan-jangan mereka telah berbuat dosa, dan kelemahan tubuh merupakan hukuman atas mereka.
Seringkali orang-orang Kristen yang sungguh-sungguh pun masuk dalam pengalaman rasa tertuduh yang berat ini dan merasa bahwa mereka pasti telah melakukan dosa yang sangat jahat yang tak terampunkan.
Untuk menyadari bahwa ada suatu proses alamiah dari kemunduran fisik usia lanjut yang menyebabkan baik orang-orang Kristen maupun orang-orang non Kristen merupakan pertolongan yang besar bagi mereka yang mengalami hal ini. Namun masa-masa lanjut dari kehidupan seseorang ada juga kompensasinya, jadi tidak seharusnya dihiraukan (direndahkan).







BAB 2 PERSIAPAN ALLAH UNTUK KESEMBUHAN

A. Nama nama Allah yang memberi kelepasan
Kita mulai mengerti sesuatu mengenai perhatian Allah terhadap manusia seutuhnya-roh, jiwa dan tubuh- ketika kita memperhatikan nama-nama atau gelar-gelar dari Yehova yang mempunyai kemampuan untuk memberi kelepasan.
“Yehova” berarti “Keberadaan Sendiri yang menyatakan diriNya” (Aku Ada Yang Aku Ada).
Ini dipakai secara khusus pada pekerjaan pendamaian Allah.
Ada tujuh nama yang berbentuk majemuk terdapat dalam Alkitab sehubungan dengan nama Yehova. Masing-masing setiap nama tersebut menunjukkan aspek pendamaian tertentu yang telah Dia sediakan.

1. Jehova Jireh (Kej 22:14) : Allah akan mencukupi (Menyediakan)
Saat itu, Yehova memperkenalkan diriNya pada Abraham di Gunung Moria. Ketika Abraham menghadapi kemungkinan yang mengerikan karena harus mempersembahkan anak tunggal kekasih, Abraham mendengar seruan Allah : “Jangan kau apa-apakan anak itu”. Allah telah menyediakan seekor domba korban di semak-semak belukar dekat tempat itu. “Dan Abraham menamai tempat itu: Yehova Jireh”. Begitu indah untuk mengetahui bahwa Allah sendiri telah berjanji menyediakan bagi kita seorang Penebus seseorang yang mati menggantikan kita!
2. Jehova Rapha (Kej 15:26) : Akulah Allah yang menyembuhkan
Tidak lama setelah Allah membawa umatNya keluar dari Mesir, Dia menyatakan diriNya sebagai Penyembuh mereka. Dia telah membuktikan DiriNya sendiri pada mereka sebagai Juruselamat dan Pembebas mereka. Sekarang Ia menunjukkan diriNya sebagai Penyembuh mereka.
Perjanjian Lama dengan jelas menunjukkan bahwa kesembuhan adalah merupakan bagian penting yang diperlukan untuk melengkapi Penebusan. Rasul Paulus memberitahu kita bahwa Perjanjian Baru adalah “Perjanjian yang lebih baik”, lebih baik di dalam segala hal. Jika Perjanjian Lama membuat persiapan untuk manusia seutuhnya, tentu saja Perjanjian Baru tidak akan melakukan sesuatu yang kurang dari itu.
3. Jehova Nissi (Kej 17:15): Tuhan panji-panji atas pemenang kita
Wahyu ini datang segera setelah Allah memberikan kemenangan yang besar bagi Israel atas orang-orang Amalek.
Musa berdiri dengan kedua tangan yang terangkat pada Allah dan Tuhan menghancurkan semua musuh mereka di hadapan mereka, suatu kemenangan yang hebat telah mereka dapatkan. Musa mendirikan sebuah mezbah bagi Tuhan, dan menamai tempat itu Jehova Nissi: Tuhan yang telah membentangkan panji-panji kemenanganNya atas kita”
4. Jehova Shallom (Hak 6:23) : Tuhan kedamaian kita
Sebutan penebusan ini menunjukkan pada kita peluang yang mulia untuk mengetahui dan memiliki damai dari Allah melalui Penebusan yang adalah milik kita di dalam Kristus.
Ini adalah kepenuhan akan damai yang secara literal berarti : “memiliki segala sesuatu yang dibutuhkan bagi damai sejahtera seseorang”.
Tentang Kristus Alkitab menyatakan :Dialah damai sejahtera kita (Ef 2:14). Perkataan “Damai” (Ibrani=shalom) berarti “keadaan sejahtera yang baik, utuh, bagi kesempurnaan kita, kesejahteraan kita seutuhnya”
5. Jehova Raah (Mzm 23:1) : Tuhan Gembalaku
Mazmur Daud ini menggambarkan damai sejahtera dan rasa aman dari seseorang di bawah naungan seorang gembala seperti Tuhan. Tuhan sebagai gembala menekankan pada perhatian dan pemeliharaanNya.
Karena kita adalah domba-domba di padang rumput Allah, sangatlah indah untuk mengetahui bahwa penebusan Kristus telah menyediakan bagi kita perlindungan dari Seorang Gembala yang sangat penuh perhatian dan baik.
6. Jehova Tsidkenu (Yer 23:6) : Allah kebenaran kita
Yesus telah memungkinkan kita untuk menjadi kebenaran Allah dalam Kristus. Ini terjadi dengan menjadikan diriNya berdosa bagi kita serta menanggung hukuman dan penghakiman dari Allah menggantikan kita.
Penebusan Kristus tidak hanya “menyelamatkan” kita, ini juga menyatakan kita benar di hadapan Bapa.
I Kor 1:30
7. Jehova Shammah (Yeh 48:35) : Tuhan ada/hadir disini
Hadirat Allah telah dipulihkan bagi hidup kita lewat Yesus. Adam diusir dari hadirat Allah, tapi kita telah dikembalikan ke dalam hadiratNya lewat Kristus. Sebagai umat tebusanNya, kita memperoleh berkat dari hadiratNya secara terus menerus.
Setiap nama yang mengandung penebusan ini menunjukkan berbagai berkat-berkat yang Allah telah sediakan bagi kita lewat Kristus.
Kesembuhan bukanlah suatu kesempatan khusus yang diperuntukkan hanya bagi beberapa orang tertentu saja; ini adalah suatu hak penebusan bagi semua yang memenuhi syarat-syarat perjanjian. Allah adalah Yehova Rapha bagi Israel; Dia mengatakan : Aku, Tuhan (Jehova) tidak berubah (Mat 3:6).

B. Yesus Kristus penyembuh kita
Setiap berkat yang kita terima dari Allah datang lewat kemenangan Kristus di Kalvari, termasuk kesembuhan.
Kata “pendamaian” berarti DIJADIKAN SATU dengan Allah. TujuanNya adalah untuk meniadakan keterasingan dan memulihkan kita untuk bersekutu kembali dengan Allah dan untuk memulihkan semua yang telah hilang dari manusia sebagai akibat dari kejatuhan dalam dosa.
Salah satu yang hilang dari umat manusia adalah kesehatan dan kekuatan. Jadi kesehatan dapat dipulihkan melalui pendamaian.
1. Kesembuhan lewat pendamaian Allah
Dosa dan penyakit adalah kutukan ganda yang jatuh atas umat manusia. Yesus menyediakan penyembuhan ganda. Yesaya menggambarkan kisah ini dengan sangat jelas (lihat Yes 53)
Mereka yang mengetahui bahasa Ibrani (bahasa asli dari Perjanjian Lama) telah menunjukkan bahwa kata choliy yang diterjemahkan “kepedihan” (dalam beberapa bahasa), paling sering diterjemahkan sebagai “penyakit”. Kata ini diambil dari kata Chalah yang berarti “menjadi lemah, sakit atau terganggu”, selain itu kata yang diterjemahkan sebagai “penderitaan” (Makob) disamakan dengan “rasa sakit”
Matius 8:17. Terjemahan dari Matius adalah terjemahan yang lebih akurat, dan mendukung bukti-bukti bahwa kesembuhan fisik terjadi melalui pendamaian dari Kristus.
Ada dua kata kerja dalam Yes 53:4 yang berarti besar. Yang pertama, “dipikul” (Ibrani=nasa), adalah kata yang sama yang terdapat dalam Yes 53:12 : Ia menanggung (memikul) dosa banyak orang”.
Karena kata kerja yang dipakai di kedua ayat itu sama, kita mengerti bahwa Kristus “memikul” penyakit-penyakit kita dalam cara yang sama saat Dia memikul dosa-dosa kita. Kita tahu bahwa Dia memikul dosa-dosa kita dengan menderita sebagai ganti kita. Hal ini berlaku dengan penyakit kita. Kristus sudah menderita penyakit-penyakit itu bagi kita.
Sebab Dia memikul dosa-dosa saya sebagai ganti saya, sayapun bebas dari dosa. Demikian pula halnya dengan penyakit saya. Karena Dia telah memikul penyakit saya, sayapun bebas dari penyakit.
Kristus memikul baik dosa dan penyakit kita dalam diriNya sendiri, jadi ada pengampunan dan kesembuhan bagi semua yang menerimaNya dengan iman.
Kata yang kedua, “membawa” (Ibrani=cabal), dapat berarti “menanggung sesuatu, sebagai suatu hukuman”. Kata ini digunakan dalam Yes 53:11 dimana dapat kita baca: kejahatan mereka Dia pikul. Di kedua contoh tadi, kata kerja Ibrani yang sama digunakan yang ditujukan pada dosa-dosa dan penyakit-penyakit kita.
Kesimpulan yang mulia adalah :Jika Kristus telah memikul hukuman bagi dosa-dosa saya, saya tidak perlu menderita lagi. Jika Kristus memikul penyakit-penyakit saya, saya tidak usah menanggungnya lagi.
2. Kesembuhan telah dibeli di Kalvari
Kita telah dibenarkan karena mempercayai bahwa korban pendamaian Kristus di atas Salib menyediakan pengobatan yang sempurna bagi manusia seutuhnya –roh, jiwa dan tubuh. Kristus membeli keutuhan (keadaan sempurna) bagi umat manusia lewat kematianNya.
Perjanjian Baru dalam bahasa Yunani meneguhkan kesimpulan bahwa penebusan kita dalam Kristus juga mencakup kesembuhan selain pengampunan.
Kata kerja yang umum bagi “selamat” adalah “sozo”, yang mengandung arti keutuhan atau keadaan yang sempurna. Kata yang diterjemahkan “diselamatkan” dalam Rm 10:9. Maka kamu akan diselamatkan “seutuhnya” (bahasa Inggris) dalam Markus 5:56.
Tidak akan ada orang Kristen yang akan menyangkal bahwa penderitaan Kristus masih mendamaikan dosa-dosa kita sampai saat ini. Lalu mengapa kita harus berpikir bahwa kesembuhan bukan untuk saat-saat ini?
Karena Dia adalah Allah yang menyembuhkan pada Perjanjian Lama, Dia masih Allah yang menyembuhkan sampai saat ini. Dia adalah masih Yehova Rapha, Tuhan penyembuh kita (atau dokter). Dia tidak berubah! Allah itu tidak berubah. SifatNya, keadaan alamiahNya, pemikiranNya tidak dapat berubah.
Karena itu, kehendakNya juga tidak dapat berubah.
3. PelayananKesembuhan Kristus
Yesus sendiri adalah penuntun terbaik kita untuk pelayanan kesembuhan. Hati yang murni dan keadaan alamiyah Allah sangat jelas terlihat dalam diri Yesus Krisyus.
Filipus bertanya : Yoh 14:8-12
Bacaan diatas mengajarkan kita bahwa Yesus datang untuk menunjukkan pada kita, lewat kehidupan dan pelayananNya, bagaimana Allah itu, dalam keadaan alamiahNya yang tidak berubah.
Yesus menunjukkan dengan jelas bahwa Dia perduli pada “manusia seutuhNya”
Dia menyembuhkan saat kesembuhan itu dibutuhkan. Dia memberi makan orang banyak saat makanan diperlukan. Dia menunjukkan kasih Bapa bagi manusia sebagaimana Ia telah menciptakannya –roh, jiwa dan tubuh.
Kita juga belajar tentang bagaimana Yesus menilai mijizat-mujizatNya. BagiNya, mujizat-mujizat meneguhkan kebenaran dari kebenaran dari perkataanNya. Kita juga didorong untuk percaya pada kuasa kesembuhan Kristus dalam pelayanan kita sendiri. “…..sebab barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan”.
4. Mengapa Kristus menyembuhkan?
a. Untuk memenuhi nubuat pelayanannya. Ketika sekelompok orang berkumpul setelah mertua Petrus disembuhkan, Matius mengatakan pada kita : Yes 53:4-6 dan Mat 8:16,17
b. Untuk mengungkapkan belas kasihanNya. Banyak ayat dalam Alkitab menyebutkan belas kasihan dari Kristus mendorongNya untuk memenuhi kebutuhan orang itu. Mat 14:14; 20:34 ; Mrk 1:40,41; 5:19; 9:22)
c. Untuk menyatakan belas kasihan Allah. Flp 2:27
d. Untuk membuktikan bahwa Allah memang mengutusNya. Mujizat-mujizat dan kesembuhan-kesembuhan yang menyertai pelayanan Yesus adalah tanda atau ketegasan yang membuktikan bahwa Allah bersama dengan Dia.Kis 2:22
e. Untuk menghancurkan pekerjaan-pekerjaan Iblis. I Yoh 3:8 ; Kis 10:38 ; Ibr 2:12. Penyakit adalah pekerjaan iblis dan Yesus telah dinyatakan untuk memusnahkannya.
f. Untuk menyatakan pekerjaan Allah. Yesus dan murid-muridNya suatu hari melihat seorang laki-laki yang telah buta sejak lahir. Murid-murid ingin tahu penyebab dari kebutaan orang tersebut. Apakah itu akibat dari dosa-dosanya atau dosa-dosa orang tuanya?. Namun Yesus lebih tertarik pada hal yang lain. Yoh 9:3-4. Dia mulai menyembuhkan orang itu; menunjukkan dengan jelas bahwa salah satu alasan Dia menyembuhkan orang sakit adalah untuk menyatakan (memanifestasikan) pekerjaan-pekerjaan Allah.
g. Untuk menyatakan Kemuliaan Allah. Pekerjaan Allah yang dahsyat ditunjukkan oleh Yesus, supaya BapaNya dipermuliakan. Berdiri di depan kubur Lazarus, Yesus berkata pada Marta, Yoh 11:40. Dalam Luk 13:10-17, kita membaca suatu kisah tentang seorang wanita yang terikat oleh roh kelemahan selama delapan belas tahun, dan bagaimana Yesus melepaskannya dari kelemahannya. Perhatikanlah bahwa setelah disembuhkan barulah perempuan itu memuliakan Allah (ayat 13).
5. Beberapa metode yang dipakai Yesus untuk menyembuhkan
Yesus tidak hanya memakai satu metode saja untuk menyembuhkan orang-orang. Dia melayani mereka dengan cara yang berbeda-beda. Marilah kita memperhatikan dengan lebih teliti beberapa dari metode-metode itu.
a. Dia mengucapkan Firman yang berkuasa. Perwira Romawi yang mendatangi Yesus (Mat 8:5-13) atas nama hambanya, mengetahui bahwa perkataan Kristus berkuasa. Sebagai seorang perwira Angkatan Bersenjata, dia terbiasa dengan memberikan dan menerima perintah.
Dia tahu bahwa perkataan kuasa yang benar memperoleh respons dengan segera. Dia sangat terkesan dengan kuasa Kristus, sehingga ia memohonNya.
“Katakan saja sepatah kata saja, maka hambaku itu akan sembuh” (ayat 8). Kemudian ia mengetahui bahwa hambanya benar-benar sembuh pada jam yang sama saat Yesus berkat-kata (berbicara).
Kita juga memiliki kuasa dalam Nama Yesus. Kristus sendiri berkata: Mrk 11:23.
b. Ia menumpangkan tanganNya ke atas orang yang sakit. Yesus seringkali menumpangkan tanganNya atas orang-orang yang sakit pada pelayanan kesembuhan. Karena latar belakang budaya mereka, orang-orang memiliki iman yang besar dalam hal penumpangan tangan ini.
Yairus memohon kepada Yesus untuk datang dan menumpangkan tanganNya atas putrinya, yang sudah hampir mati (Mrk 5:21-23).
Ketika Yesus datang ke Nazaret, kota kelahiranNya. Mrk 6:5.Dalam Lukas 4:40, banyak orang yang menderita karena segala macam penyakit datang pada Yesus dan “Ia pun meletakkan tanganNya atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka.”
c. Dia mengusir penyakit. Yesus juga berbicara secara langsung pada penyakitnya, menegur/menghardik dan memerintahkannya untuk pergi. Lukas menulis dua kejadian yang menarik di dalam pasal yang keempat dari Injilnya.
Yang pertama mengenai seorang pria dalam rumah ibadat yang memiliki roh najis. Yesus menegur roh itu, memerintahkannya: “Diam, keluarlah dari padanya!” Roh itu segera keluar dan meninggalkan orang itu (Luk 4:33-37).
Yesus dan beberapa muridNya berangkat langsung dari rumah ibadat ke rumah Petrus; dimana ibu mertua Petrus terbaring sakit karena demam. Lukas menceritakan pada kita bahwa Yesus “menghardik” demam itu dan demam itu meninggalkannya, lalu seketika itu dia bangkit dan melayani mereka (Luk 4:38-39).
Hal yang menarik adalah kata yang digunakan untuk “menghardik” serupa pada kedua contoh diatas. Yesus memperlakukan demam itu seperti Dia memperlakukan roh itu. Dia menghardik keduanya secara langsung, memerintahkan mereka untuk pergi dan hal itu terjadi.
d. Dia menjamah orang-orang. Mat 8:3 ; Mat 9:29 ; Luk 22:51. Ada banyak contoh yang lain dimana Yesus menjamah orang dan orang itu sembuh.
e. Orang menjamah Yesus. Mat 14:35-36 ; Mrk 5:25-29.







BAB 3 CARA DAN SARANA DARI KESEMBUHAN : BAGIAN 1

Allah memiliki banyak cara untuk menyediakan kuasa kesembuhanNya bagi kita hari ini. Dia dapat bekerja dengan segala cara yang dipilihNya. Jangan membuat kesalahan dengan mencoba mendikteNya tentang cara yang harus dipilihNya untuk menyembuhkan. Dia tahu yang terbaik. Biarlah Ia mengerjakanNya dengan caraNya sendiri. Marilah kita melihat maksud dari cara yang dipilihNya untuk melakukan pekerjaanNya.

A. Kesembuhan Alami: Kuasa kesembuhan alamiah
Salah satu alasan mengapa saya secara pribadi merasa yakin bahwa Allah adalah Allah yang menyembuhkan. Ada hukum alam tentang kesembuhan dan pemulihan yang dibangunNya dalam sistem tubuh manusia. Tubuh mempunyai daya tahan dan kekuatan untuk menyembuhkan diri secara luar biasa. Jika diberi kesempatan, tubuh akan memulihkan keadaannya hingga sehat.
Pikirkanlah sejenak tentang zat-zat/unsur-unsur yang luar biasa yang Allah letakkan dalam darah. Fibrin adalah protein yang ada dalam aliran darah. Fibrin larut dan terus berputar dalam siklus tanpa menyebabkan suatu masalahpun.
Walaupun demikian jika seseorang terluka dan darah keluar dari luka itu. Fibrin tadi mulai menyatu dan membentuk lapisan kering.
Jika terjadi kontak dengan udara, fibrin ini (yang menyerupai benang putih) mulai membentuk suatu jala dari serat-serat putih dan lapisan kering itu terbentuk. Ini akan menghentikan mengalirnya darah dari luka tersebut.
Jika sepotong kain atau perban diletakkan di atas luka itu untuk sementara waktu, protein fibrin akan terus bekerja membentuk lapisan kering itu dan membendung pendarahan. Perban itu kemudian dapat dibuang dan aliran darah itu akan dihentikan oleh lapisan yang kering ini.
Sel-sel darah putih juga merupakan bagian dari mekanisme ketahanan tubuh yang hebat. Darah putih adalah pasukan/kekuatan pertahanan tubuh. Jika suatu bibit penyakit yang mengancam masuk dalam tubuh, otak dengan segera mengirim sinyal ke sel-sel darah putih. Sel-sel itu segera berlomba menuju titik di mana bakteri itu masuk dan mulai menyerang dan memusnahkan organisme asing itu.
Pada saat sel-sel darah putih mengalahkan pasukan yang menyerang tadi, mayat-mayat musuh itu akan bertumpuk. Ini adalah yang dikatakan bengkak –penumpukan dari bakteri-bakteri buruk yang telah dikalahkan oleh sel-sel darah putih.
Lama-kelamaan bengkak itu akan pecah dan tubuh membuang sisa-sisa musuh yang gagal untuk merusak sistem tubuh.
Ada banyak mekanisme pertahanan tubuh lainnya dalam tubuh manusia. Secara bersama mereka membentuk sistem kekebalan tubuh yang hebat dan memberi kita ketahanan terhadap penyakit. Sistem imun ini memberi perlindungan tubuh setiap waktu dari serangan-serangan musuh, dan menjaga kondisi kesehatan sesuai dengan apa yang telah Allah rancangkan baginya. Ingatlah bahwa penyakit itu tidak normal, bagi Allah kesehatan yang baik adalah kondisi normal ciptaanNya yang indah.

B. Menu makanan dan pemeliharaan umum tubuh
Kurangnya pemeliharaan tubuh mengakibatkan kondisi kesehatan yang buruk. Ketika hal ini terjadi, tubuh tidak hanya membutuhkan kesembuhan ilahi; tetapi juga membutuhkan terjadinya beberapa perubahan untuk menyediakan pemeliharaan dan perhatian yang cukup di masa depan.
Saya tidak menyarankan bahwa kita orang-orang luar harus mengikuti makanan orang Yahudi dan hukum-hukum tentang kesehatan secara harafiah. Saya mengatakan bahwa kita harus belajar dari mereka tentang perlunya pemeliharaan yang tepat dan keperdulian menyangkut menu makanan dan cara hidup sehat
Jika seseorang menderita kekurangan gizi (akibat menu makanan yang tidak memadai), hanya ada satu penyembuhan :perbaikan yang tepat dalam menu makanan.
Seseorang perlu diyakinkan, hingga batas kemampuannya, bahwa menu harus seimbang (apa yang harus dimakan atau yang harus dijauhi) dan makanan harus bergizi, mengandung protein dan vitamin yang dibutuhkan tubuh untuk tetap sehat. Di banyak negara, hal ini tidaklah mudah.
Kekurangan makanan yang serius di suatu tempat dapat menyulitkan dan kadang-kadang mustahil untuk tetap memperoleh produk-produk makanan yang bervariasi untuk menjaga kesehatan. Walaupun demikian, di negara-negara yang memiliki banyak macam makananpun, orang-orang sering gagal untuk menyadari batapa pentingnya makanan yang bergizi itu.
Beberapa orang bahkan merasa tidak rela mengeluarkan uang untuk makan yang layak (sehat). Akhirnya mereka haus menghabiskan uang tersebut bagi pengobatan. Tentu lebih baik menggunakan uang itu untuk membeli makanan yang bergizi daripada menghabiskannya pada dokter-dokter, obat-obatan dan membayar rekening rumah sakit.

1. Gizi
Untuk kesehatan yang baik, tubuh manusia biasanya membutuhkan gizi dari empat kelompok makanan utama :
a. Protein. Daging, ikan atau daging unggas (kacang polong dan beberapa macam kacang polong yang dikeringkan atau kacang-kacang lainnya dapat dijadikan penggantinya). Empat atau enam ons dari salah satu macam kacang ini setiap harinya.
b. Sayur mayur. Wortel, seledri, kacang polong, jagung, brokoli, kecambah, kentang (dan sayur-sayur lainnya yang sejenis). Paling sedikit tiga atau empat dari sayur mayur ini setiap harinya.
c. Buah-buahan. Jeruk, anggur, apel, tomat, mangga, pisang, nanas (dan buah-buahan dari buah-buah yang sejenis). Paling sedikit dua dari buah-buahan ini setiap harinya
d. Palawija. Gandum, beras dan sebagainya (lenih bagus yang berwarna coklat, bukan putih –beras putih dan tepung putih kehilangan sebagian besar dari gizinya); dan produk-produk yang terbuat dari gandum (coklat) seluruhnya, seperti roti, pasta dan sebagainya. Dua kali penyajian atau lebih untuk setiap harinya.
2. Kebiasaan-kebiasaan dan cara hidup sehat
Di lain pihak, ada orang-orang yang merusak kesehatan mereka sendiri dengan makan terlalu banyak, atau terlalu banyak makan makanan yang salah.
Mereka makan terlalu banyak makanan yang mengandung lemak dan zat tepung. Hal ini menyebabkan timbulnya jaringan lemak dan bukan energi. Orang-orang seperti ini menjadi terlalu gemuk, sehingga akibatnya kesehatan mereka terganggu dan mereka menderita.
Ada istilah, bahwa sekarang ini banyak orang “menggali kubur mereka dengan gigi’. Kebiasaan makan mereka menyebabkan kesehatan mereka memburuk bahkan kematian yang dini.
Perlu adanya kedisiplinan dalam hal-hal semacam itu. Tubuh kita bukanlah milik kita sendiri. Mereka telah dibeli dengan harga yang mahal. Mereka sekarang telah menjadi milik Allah dan kita harus memuliakan Allah dengan menjaganya dengan baik (I Kor 6:20).
Dengan cara yang sama, kita harus menyadari kebutuhan akan cara hidup sehat yang layak. Membasuh tubuh dan mencuci peralatan makan sangatlah perlu. Sisa-sisa makanan akan menumbuhkan jamur, dan jamur akan menumbuhkan penyakit. Pepatah “kebersihan datang dari kesalehan”, memiliki kebenaran yang besar di dalamnya.
Mandi yang baik (paling sedikit sekali sehari) adalah peraturan yang baik untuk dijalankan. Ibr 10:22.

C. Nasehat dan pemeliharaan medis
Dalam kasus-kasus dimana kesehatan tubuh menurun karena kurang memperhatikan hukum alam tentang kesehatan, seringkali adanya nasehat dan pemeliharaan medis sangatlah perlu. Tidak seorang dokterpun yang dapat menyembuhkan.
Hanya Allah yang dapat menyembuhkan. Pengetahuan medis bekerja sama dengan hukum-hukum Allah untuk membantu seorang pasien sembuh.
Seorang dokter Perancis terkenal satu kali pernah berkata: “Saya merawat tetapi Allah yang menyembuhkan”. Perkataan itu benar, karena Allah benar-benar menentang penyakit, karena itu dokter-dokter yang etis bekerja sama dengan Allah untuk memenuhi tujuan-tujuan Allah. Selayaknya rumah-rumah sakit dijalankan sebagai “rumah kemurahan”, yang membantu melawan tulah-tulah hebat di dunia akibat dosa.

D. Kesembuhan psycologis dan emosi
1. Sikap dan pemikiran yang benar
Satu dari perkembangan-perkembangan yang penting dalam ilmu medis akhir-akhir ini adalah diagnosa dan penggulangan penyakit-penyakit “psykosomatik”. Yang kami maksudkan disini adalah penyakit-penyakit fisik yang diakibatkan oleh kondisi emosional dan pemikiran mental.
Penyakit ini bukanlah penyakit-penyakit imaginasi. Penderita benar-benar mengalami gejala-gejala dari penyakit fisik. Gejala-gejala tersebut adalah suatu gejala penyakit tubuh yang sebenarnya tidak diderita orang tersebut tetapi dia pikir dia menderitanya. Problem pasien tersebut berasal dari keadaan pikiran atau emosinya.
Salomo menyinggung prinsip ini ketika ia berkata: Ams 23:7
Apapun yang diijinkan seseorang tinggal dalam pikirannya, dia akan menjadi seperti itu!
Jika seseorang takut akan penyakit, dan selalu mengkuatirkan dengan sangat kemungkinan jatuh sakit, pikiran-pikiran itu dapat mengakibatkan penyakit yang nyata dari apa yang ia takutkan.
Ayub juga sangat memperhatikan prinsip-prinsip ini. Tampaknya bahwa walaupun ia sehat dan sangat kaya, dia terus memikirkan pikiran-pikiran yang negatif bahwa satu hari nanti dia akan kehilangan segalanya.
Mungkin ia akan berpikir: “Hal ini terlalu baik untuk berlanjut. Semuanya ini berjalan terlalu baik bagiku. Aku tidak dapat mengharapkan hal ini untuk berlangsung selamanya”. Apapun pikiran yang timbul, tampaknya pikiran-pikiran itu negatif dan pesimistis.
Ketika tragedi benar-benar menimpanya, dan ia menjadi sangat menderita karena penyakitnya. Ia berharap bahwa ia tidak pernah dilahirkan, Ayub 3:25.
Ayub sadar bahwa ketakutan-ketakutan yang ia ijinkan untuk melawan pikirannya telah menarik ke dalam hidupnya segala yang ia takutkan.
“Ketakutan mengandung hukuman”, kata Alkitab )I Yoh 4:18). Ketakutan adalah penghancur. Menghancurkan kesehatan mental maupun fisik. Ini adalah salah satu alasan mengapa Yesus mengatakan “Jangan takut, percaya saja” (Luk 8:50).
Kita diciptakan untuk beriman, bukan takut. Iman menguatkan dan membentengi kita. Ketakutan merusak dan menghancurkan.
2. Emosi-emosi yang tidak terkontrol/terkendali
Emosi-emosi negatif yang tidak terkendali juga akan menghancurkan kesehatan.
Banyak orang Kristen membiarkan dirinya dikendalikan oleh emosi mereka daripada meyakinkan diri bahwa mereka dapat mengendalikan emosi-emosi mereka. Mereka terlalu bersandar pada “bagaimana perasaan mereka”. Jika mereka agak tertekan, mereka membiarkan tekanan itu menguasai mereka.
Sedikit rasa kecewa kesedihan atau tersisih menjerumuskan mereka pada keputusasaan yang lebih dalam. Kekurang disiplinan emosional akhirnya menurunkan kesehatan seseorang, dan dapat menyebabkan penyakit yang serius. Orang-orang Kristen tidak pernah dimaksudkan untuk terkuasai oleh emosi-emosi mereka. Tetapi mereka diciptakan untuk menguasai emosi-emosi, imajinasi-imajinasi, suasana hati dan perasaan-perasaan mereka dengan iman dalam Firman Allah.
Firman Allah itu dapat diandalkan; emosi kita tidak dapat diandalkan. Jika kita memakan Firman secara rutin, Firman akan menstabilkan emosi-emosi itu. Orang percaya yang penuh dengan Firman tidak dapat diombang-ambingkan. Firman menambah kualitas dari kekuatan, tujuan dan benteng penjagaan bagi pikiran dan hati.
Beberapa orang-orang terpercaya dalam bidang medis telah mengatakan bahwa lebih dari 30 persen dari semua penyakit fisik berasal dari pikiran atau emosi. Sikap-sikap mental dan emosi seperti kecemasan, ketakutan, kebimbangan, perasaan tidak aman, ketakutan akan penyakit, tekanan syaraf, kecemburuan/iri hati, frustasi, marah dan rasa pesimis adalah kekuatan-kekuatan yang sangat kuat dan menghancurkan. Jika hal-hal itu diabaikan maka akan merobek-robek kesehatan dari orang tersebut.
Hal-hal ini adalah penyebab-penyebab utama dari sebagian besar dari penyakit fisik yang serius. Tekanan darah tinggi, masalah jantung, penyakit, saluran pencernaan, asma, panas dalam dan sakit kepala yang kronis adalah sebagian contoh-contoh dari beberapa penyakit yang disebabkan oleh mental dan emosional yang salah.
Bila penyakit seseorang disebabkan oleh hal-hal psikis(psychosomatis) penyakit-penyakit itu tidak hanya membutuhkan penyembuhan fisik tapi juga penyembuhan batin bagi emosi dan mental mereka.
Adalah hal yang mudah bagi Allah untuk menyembuhkan gejala-gejala fisik; tapi jika sikap mental tidak diubah sampai dasarnya, orang itu segera sakit kembali dengan penyakit yang sama atau yang mirip dengan yang sebelumnya.
Contohnya, adalah hal yang mudah bagi Allah untuk menyembuhkan radang perut. Tapi yang sulit adalah penyembuhan batin bagi sikap mental yang menyebabkan radang tersebut.
Jika seseorang terus-menerus memikul beban berat dari stress mental, kebimbangan dan kecemasan, maka sikap itu dengan cepat akan mengakibatkan radang-radang yang lain.
Daud memberi kita resep yang efektif (manjur) untuk menyembuhkan masalah-masalah yang kronis/menahun ini.
3. Bagaimana cara menerima penyembuhan emosional
a. Serahkan beban anda pada Allah. Mzm 55:22 dan I Ptr 5:7.
Hal ini meneguhkan kita untuk menyerahkan semua kebimbangan, kecemasan atau sikap-sikap negatif lainnya pada Tuhan.
Sebelum kita dapat melakukan hal ini, kita harus menyerahkan diri kita seluruhnya/seutuhnya pada Allah. Jika suatu kehidupan diserahkan sepenuhnya pada Allah, kehidupan itu menjadi milik pribadi Allah. Dia kemudian yang bertanggung jawab atas pemeliharaan dan perbaikan dari kehidupan itu. Dia akan membuatnya tetap dalam keadaan kuat sehat.
Hal ini hanya akan terjadi bila kita dengan rela menanggalkan semua beban dan menyerahkannya pada Allah, sehingga Ia memelihara kita. Jika kita tetap memaksa diri untuk memikul beban-beban yang sangat berat itu, Allah pun tidak dapat memlihara kesehatan kita.
Beberapa tahun yang lalu, saya memikul suatu beban yang sangat berat. Seorang saudara dalam Tuhan berkata pada saya : 2 Tim 1:12.
Tanggalkan beban ini pada Allah. Biarkan Dia mengatasi semuanya. Yah, hanya itulah yang saya lakukan. Saya berkata: Tuhan, saya menyerahkan semua masalah ini padaMu. Saya tidak dapat berbuat apa-apa. Silahkan menyelesaikannya –dengan caraMu sendiri.
Saya akhirnya dibebaskan dari kecemasan dan masalah itu. Tuhan memberikan hasil yang ajaib tujuh tahun kemudian
b. Merenungkan Firman Allah. Daud menggambarkan berkat dari orang yang merenungkan Firman Allah siang dan malam. Mzm 1:3.
Merenungkan Firman Allah memiliki nilai terapi penyembuhan yang sangat besar. Salomo, anak dari Daud, meyatakan lebih lanjut bahwa Firman Allah “adalah kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka” (Ams 4:20-22)
c. Bawalah pikiran-pikiran anda untuk ditawan. Setiap pikiran dapat dibawa untuk menjadi tawanan Kristus, kadang kala ada pikiran-pikiran yang selalu mengganggu kita. Hal itu tak ubahnya seperti benteng-benteng setan dalam pikiran kita (2 Kor 10:3-5)
Tidak ada alasan untuk tetap dikuasai oleh pikiran-pikiran ini. Tangkap mereka dengan pedang roh, yang adalah Firman Allah. Ambillah pasal-pasal dalam Alkitab yang merupakan penyelesaian dari Allah dan lawanlah kesakitan yang ada. 2 Tim 1:7
Jangan mengulanginya hanya sekali saja. Renungkanlah itu. Biarlah Allah membuat anda kuat dan berkemenangan. Katakanlah dengan keras. Kuatkan hati anda. Benteng-benteng musuh akan diruntuhkan!
d. Pusatkan pikiran anda pada Allah. Mzm 119:165. Damai yang datang pada seseorang melalui kasih Allah dari Firman Allah yang terus menerus adalah damai ketentraman yang menyembuhkan. Yes 26:3.
Allah menginginkan umatNya untuk benar-benar bebas dari setiap masalah mental dan emosional, dan juga dari semua penyakit-penyakit yang mulanya disebabkan oleh sikap-sikap yang salah.
4. Membebaskan roh manusia
Pada kelahiran baru, hidup kekal itu dikembalikan pada roh manusia. Hidup ini bukanlah suatu kekuatan pribadi. Roh Kudus sendirilah yang datang dan berdiam dalam kita (I Kor 6;17). Dia adalah kehidupan Allah yang kita terima.
Yang menyedihkan, banyak orang percaya tidak diajar mengenai Roh Kudus, ataupun tragisnya diajar tetapi secara tidak benar.
Banyak orang diajar bahwa karunia Roh hanya ada di zaman Rasul-rasul. Banyak orang menyepelekan kuasa yang ada dalam firman Allah.
Karena ketidak acuhan ini, roh mereka bagaikan seorang yang terpidana tanpa salah. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan roh manusia dari orang itu, tapi ketidak acuhan dan kesalahan telah membutakan dan menghentikan pertumbuhan rohaninya.
Sebagaimana pikiran dibaharui oleh Firman Allah (Ef 4:22-24, Kol 3:10,16), wahyu ini membedakan roh manusia dan pertumbuhan itu terjadi.
Mereka yang melayani Firman dalam kuasa Roh adalah alat-alat Allah untuk membawa pembebasan rohani ini.
Yoh 8:31,32,36. Yoh 16:13. 2 Kor 3:17
Roh Kudus memakai orang-orang yang menyerahkan kepadaNya sebagai alat pembawa pembebasan roh dan keadaan yang baik. Saat pembebasan ini terjadi, kita berpindah pada kesehatan rohani yang sebenarnya. Ini adalah dasar dari manusia seutuhnya yang berada dalam keadaan yang baik.
Pengajaran yang benar membantu orang dalam menghindari berbagai jebakan dan perangkap yang mengakibatkan penyakit dan kesulitan. Tujuan utama dalam pengajaran Firman adalah untuk memperkuat pengaruh Roh Allah yang membawa kesadaran. Dengan kata lain, mengembangkan indera-indera rohani atau kepekaan dari orang-orang suci.
Banyak orang Kristen tidak mampu membedakan antara pemikiran mereka sendiri dengan nasehat Allah yang ada dalam hati mereka. Ini seperti penyakit kurabg gizi rohani. Dengan diberi makan Firman Allah, mereka akan belajar mengenal suara Allah.
Mereka akan mengenal bahwa suara itu akan cocok dengan pengetahuan mereka akan Firman. Ini membawa kebebasan rohani dan kesehatan bagi manusia seutuhnya.
Perhatian Tuhan adalah bagi kesehatan seutuhnya dan keadaan baik dari manusia. Kesembuhan fisik adalah sebuah jalan yang penting untuk menghasilkan kesehatan yang seutuhnya ini. Pengajaran inspiratif Allah adalah jalan penting lainnya yang menghasilkan kesehatan rohani itu.



BAB 4 CARA DAN SARANA KESEMBUHAN : BAGIAN II

A. Kesembuhan lewat penginjilan
Pelayanan kesembuhan semacam ini mengikuti pengabaran Injil. Pelayanan ini salah satu dari lima bukti yang dijanjikan Yesus yang akan mengikuti mereka yang percaya (Mrk 16:17,18) Beberapa hal dibutuhkan dalam rangka untuk melihat pernyataan dari kesembuhan jenis ini.

1. Kabarkan Injil
Perintah yang mendahului janji adalah: Mrk 16:15. Ini memberitahu kita bahwa kita harus melayani penginjilan. Kita harus pergi ke daerah baru dan memberitakan Injil pada orang-orang yang belum percaya/diselamatkan.
Paulus mengikuti aturan ini. Dia lebih memilih tempat untuk mengambarkan Injil di mana Kristus belum dikenal, daripada membangun di atas dasar yang sudah diletakkan orang lain (Rm 15:18,19,20)
2. Memproklamasikan kesembuhan fisik
Proklamasi dari Injil dengan latar belakang Perjanjian Baru menekankan aspek kesembuhan fisik sama halnya dengan pengharapan atas keselamatan kekal.
Sebagian besar pelayanan Yesus dipakai untuk melayani orang-orang sakit dan menderita. Mereka datang padaNya dalam kumpulan orang banyak, dan kita tahu bahwa pada saat-saat seperti itu:”Ia menyembuhkan mereka semua”(Mat 8:16)
Dengan cara yang hampir sama, kumpulan-kumpulan orang sakit datang pada para rasul. Pada paling sedikit satu peristiwa, bayangan Petrus jatuh atas orang-orang sakit tersebut pada saat ia melewati mereka dan bayangan itu membawa kesembuhan dan pembebasan (Kis 5:15,16)
Banyak keajaiban, tanda-tanda dan mujizat-mujizat dilaksanakan oleh para rasul (Kis 5:12). Secara keseluruhan, itu adalah akibat dari tanda-tanda yang diadakan oleh orang banyak pada Gereja (Kis 5:14)
3. Menumpangkan tangan atas orang sakit
Penumpangan tangan juga adalah suatu perintah yang spesifik yang berhubungan dengan kesembuhan dalam penginjilan (Mrk 16:18) Pertimbangkanlah arti dari tindakan ini.
Dalam latar belakang budaya dari orang-orang ini, penumpangan tangan sering dipakai untuk menganugerahkan sesuatu atas seseorang. Biasanya, untuk menganugerahkan suatu kehormatan atau suatu berkat, suatu kesempatan emas dan sebagainya.
Maka, mereka yang ditumpangi tangan secara tradisional akan berharap untuk menerima sesuatu.
Perhatikan apa yang Yesus katakan tentang hal ini. “Mereka yang percaya” (ayat 17) yang harus menumpangkan tangan atas orang-orang sakit. Hal itu harus dilakukan “dalam nama Yesus” (Kis 3:6). Sebagaimana kita melakukannya dengan iman, kita menjadi perpanjangan tangan dari Tuhan.
Allah tidak mempunyai tangan lain tetapi tangan-tangan kita yang dipakaiNya untuk menjamah dunia yang membutuhkan.
Mengabarkan Injil dan menumpangkan tangan atas orang-orang sakit adalah permintaan Kristus. Kita harus taat padaNya. Kita harus melakukannya dengan iman dan percaya bahwa mereka akan disembuhkan.
Saat anda menjamah orang-orang yang menderita, anda meneguhkan janji Allah saat ini. Yesus berkata: “mereka akan sembuh” (Mrk 16:18).
Pemulihan (kesembuhan)tak harus berarti kesembuhan yang segera, dan spontan. Pemulihan dapat berlangsung lewat suatu proses. Dimulai pada saat terjadinya kontak, proses ini akan terus berlanjut hingga kesembuhan yang sempurna. Janganlah kehilangan harapan, jangan mulai menjadi bimbang. Tetap pertahankan tindakan iman yang positif dari kenyataan Allah. PerkataanNya benar. Tidak mungkin gagal.
Pelayanan kesembuhan ini harus mengikuti semua penginjil. Itu adalah janji yang diberikan dalam pengutusan ini. Harus mengikuti setiap orang percaya “tanda-tanda ini harus menyertai mereka yang percaya”

B. Kesembuhan evangelistis di kalangan Gereja
Kesembuhan lewat penginjilan adalah suatu pelayanan utama pada orang-orang yang belum percaya/diselamatkan, untuk meyakinkan mereka akan kebenaran dan fakta Injil. Kesembuhan ekklesialistis adalah suatu pelayanan di dalam gereja.
Ayat Alkitab yang merupakan dasar dari cara kesembuhan semacam ini tertulis dalam Yakobus 5:14-16.
Petunjuk-petunjuk dalam bacaan ini secara khusus ditujukan pada orang-orang Kristen: “Apakah ada yang sakit diantara kamu?” secara jelas menunjukkan bahwa Yakobus memaksudkan mereka yang ada di dalam gereja. Petunjuk yang mengikutinya agak berbeda dengan yang ada dalam Markus 16:15-20.
1. Panggillah tua-tua
Orang-orang yang sakit harus “memanggil penatua gereja”. Inisiatif itu datang dari orang yang sakit. Mereka membuat permohonan, memanggil para penatua untuk melayani mereka.
2. Mengakui dosa-dosa
Harus ada pengakuan mengenai kesalahan-kesalahan. Jika ada dosa-dosa yang telah diperbuat, dosa-dosa itu harus diakui juga.
Kita sudah membicarakan fakta, bahwa banyak penyakit yang berasal dari batin. Mungkin ada dosa atau ketidaktaatan di sana.
Mungkin ada tindakan-tindakan yang salah. Seringkali hal-hal ini adalah pola-pola pemikiran yang tidak baik dan emosi-emosi yang membahayakan. Ini adalah penyakit-penyakit rohani yang juga menghasilkan rasa sakit secara fisik. Harus ada suatu kesadaran dan suatu pengakuan atas dosa-dosamu.
Pengakuan menampakkan penghancur-penghancur yang tersembunyi ini. Tidak akan pernah ada kesembuhan bagi masalah-masalah batin ini sebelum semua itu benar-benar diakui, ditinggalkan dan ditolak.
Banyak orang sulit sekali mengakui bahwa mereka menyimpan kesalahan. Akibatnya, mereka tidak pernah memperoleh kesembuhan bagi kesalahan-kesalahan atau kelemahan-kelemahan fisik mereka. Kita harus merelakan Allah memeriksa hati dan meletakkan tanganNya atas segala tindakan atau pikiran yang tidak menyenangkanNya itu.
Terbukalah dan jujurlah dihadapan Allah. Dia adalah seorang Bapa yang penuh kasih yang ingin menyembuhkan anda; bukan seorang monster yang mengerikan yang ingin menghukum anda.
Dia tidak bermaksud mempermalukan anda ketika menelanjangi/mengungkapkan permasalahan-permasalahan ini. Dia ingin mengeluarkannya dari hati dan pikiran anda karena hal-hal itu meracuni dan menghancurkan anda.
Jika Allah mengingatkan anda pada beberapa dosa atau pelanggaran yang tidak sesuai dengan kehendakNya, akuilah itu dihadapan para penatua (pemimpin).
Lebih baik jika dilakukan secara pribadi daripada di hadapan sekelompok orang percaya. Yak 5:16. Walaupun demikian, ada saat-saat dimana suatu pengakuan pada semua orang percaya itu dibutuhkan. Pengakuan ini harus dilaksanakan jika dosa yang telah dilakukan itu berlawanan dengan gereja. Jika tidak, pengakuan harus diterima oleh para penatua secara pribadi, dan hal-hal yang detail harus tetap rahasia bagi para penatua.
Walaupun pengakuan itu dibuat di hadapan para penatua, kita sebenarnya mengaku di hadapan Allah. Kita mungkin telah menyinggung perasaan saudara-saudara kita, tapi pada Allah-lah kita telah berbuat dosa. Kita harus memohon ampun secara sungguh-sungguh.
Pengakuan juga harus dilaksanakan pada orang-orang yang kepadanya kita mungkin telah bersalah atau telah kita lukai. Kita harus mengaku dalam roh kerendahan hati, mencari pengampunan mereka dengan tulus.
Di bawah hukum Perjanjian Lama, Allah mengharuskan suatu korban penghapus dosa untuk kesalahan yang telah diperbuat terhadap saudara/sesama (Im 6:17). Salah satu syarat dari korban itu termasuk juga membayar ganti rugi dengan harga penuh dari sesuatu yang dirusakkan, ditambahkan 20 persen (Im 6:5)
Prinsip dalam hal ini adalah bahwa kita harus mencari penyelesaian yang baik terhadap orang yang sudah menderita akibat tindakan kita itu. Kita harus mencoba berdamai (berbaikan) dengan mereka karena kedukaan atau kepedihan yang mungkin telah kita timbulkan lewat tindakan-tindakan kita.
3. Diurapi dengan minyak
Yak 5:14. Minyak adalah bayangan dari Roh Kudus. Jika kita mengurapi seseorang dengan minyak, secara pribadi kita memanggil Roh Kudus untuk menyatakan kehadiran dan kuasaNya dalam situasi itu. Kita memohon Roh Kudus untuk datang atas orang yang akan kita doakan ini.
Para rasul sering menggunakan metode ini. Mrk 6:13
Minyak juga melambangkan sinar. Pelita pada kaki dian di Ruang Suci sebenarnya adalah lampu minyak. Pelita ini menggunakan minyak yang disulut dengan api, sehingga memberikan sinar dalam Ruang Suci.
Maka jika kita mengurapi seseorang dengan minyak, kita juga berkata “Bapa, kami mengetahui bahwa kita melaksanakan tindakan ini dalam terang dari hadiratMu. Kami tahu bahwa tidak ada yang tersembunyi dihadapanMu”.
“Engkau mengetahui segala sesuatu, karena itu, tolonglah kami untuk benar-benar jujur dalam situasi ini, sebab tiada yang tidak jujur atau tidak tulus yang akan lolos dari perhatianMu”.
“Jika orang sakit yang sekarang mencari Engkau memiliki suatu kesalahan yang tidak mereka sadari, kiranya sinar dari hadiratMu mengungkapkan hal-hal ini pada mereka sehingga dapat diselesaikan”
Minyak, lebih lanjut adalah simbol (bayangan) dari kesembuhan. Minyak mengandung unsur-unsur yang menyembuhkan. Minyak mungkin adalah obat yang tertua yang diketahui manusia.
Minyak mempunyai suatu efek menenangkan dan menyembuhkan.
Luka orang yang diselamatkan oleg orang Samaria yang baik hati itu diberi minyak dan anggur (Luk 10:33,34). Anggur digunakan untuk membasuh/membersihkan luka-luka, minyak untuk menyembuhkannya.
Saat kita mengurapi dengan minyak, kita tidak menganggap sebagai obat, tetapi sebagai simbol dari kesembuhan berharap pada Roh Kudus untuk memberi kesembuhanNya pada orang sakit.
4. Berdoa dengan doa iman
Setelah mengurapi dengan minyak, para penatua sekarang harus berdoa dengan doa iman. Yak 5:5.
a. Doa iman didasarkan hanya pada apa yang dikatakan Firman Allah.
Dasar dimana doa iman diungkapkan adalah integritas Firman Allah sendiri. Doa iman tidak mencari sumber-sumber lain untuk mendapatkan peneguhan atau dorongan semangat. Doa iman telah mempercayai bahwa Firman Allah adalah satu-satunya sumber dari kebenaran utama. Rm 3:4.
Iman yang Alkitabiah berasal dari Firman Allah (Rm 10:17)
Selanjutnya jika kita berdoa dengan doa iman, kita harus terbiasa dengan apa yang firman Allah katakan tentang kesembuhan.
Kita harus TAHU dari FirmanNya, bahwa ADALAH kehendakNya untuk menyembuhkan. Harus ada dasar iman yang kuat dalam kita, dibangun atas Firman Tuhan sendiri.
b. Doa Iman mengetahui kehendak Allah.
Seorang kusta pernah berkata pada Yesus, Mat 8:1-4. Orang kusta ini tidak memiliki keraguan sedikitpun akan kemampuan Yesus untuk memulihkan kondisinya. Daerah keraguannya adalah apakah ini kehendakNya melakukan hal itu.
Yesus menghilangkan semua keraguan ketika Ia berkata; “Aku mau, jadilah engkau tahir, seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya”
Kita juga harus dengan teguh menetapkan dalam hati bahwa adalah kehendak Allah untuk menyembuhkan. Jika ada ketidakpastian atau kebimbangan yang menyebabkan kita berkata “Jika itu adalah kehendakMu…” dalam doa kita, maka kita BELUM berdoa dengan doa iman.
Selain pengetahuan tentang Firman Tuhan bahwa kehendak Tuhan untuk menyembuhkan yang sakit, kita juga harus mencari Allah dengan sungguh-sungguh untuk mengetahui kehendakNya yang khusus bagi orang yang kita doakan.
Dengan kata lain, walaupun Allah selalu berkehendak untuk menyembuhkan, kadang kala karena beberapa alasan kesembuhan dari Allah itu tertunda atau terhalang. Kita harus memastikan bahwa Allah sungguh-sungguh hendak menyembuhkan orang tersebut sekarang juga.
Seringkali ketika kita menyelidiki hal ini, Allah menunjukkan beberapa penghalang yang menutup kuasa kesembuhanNya. Dengan demikian kita dapat berusaha untuk meluruskan masalah itu dan membersihkan jalan bagi terjadinya kesembuhan.
Yakobus secara jelas mengatakan bahwa orang yang bimbang tidak akan menerima apa-apa dari Allah (Yak 1:6,7)
Karena itu, doa iman adalah penyerahan secara total pada keyakinan bahwa Allah ingin menjawab doa-doa dan menyembuhkan orang yang sakit.
Tidak ada tempat bagi kebimbangan, ketidakpastian atau keengganan. Doa ini adalah suatu keyakinan yang utama, yang harus dilakukan.
c. Doa iman memiliki tujuan yang pasti
Yesus berkata, Mrk 10:5. Dalam terminologi modern Yesus berkata : APAKAH keinginanmu yang khusus? Bagaimana bentuk yang pasti dari permintaanmu?
Orang-orang Kristen sering sangat tidak pasti dalam doa mereka sehingga mereka bahkan tidak tahu apakah Allah sudah menjawab doa mereka atau belum.
Jika doa kita kosong (tak berisi), kita tidak akan menerima apa-apa, kita harus menyebutkan (menggambarkan) dengan tepat apa yang kita percayai akan Allah lakukan dan memohon padaNya dalam doa yang disertai pengucapan syukur.
Ketika Yesus mempertanyakan hal ini pada seorang buta, ia kemudian menjawab dengan segera: Mrk 10:51. Dia menyebutkan keinginannya secara pasti, tertentu dan tepat.
Yesus menjawab permohonan ini dengan segera dan orang itu menerima penglihatannya.
d. Doa iman meminta dan menerima
Banyak anak Tuhan yang sungguh-sungguh, gagal untuk mengerti bahwa doa iman itu meminta dan MENERIMA. Meminta dan terus meminta secara tidak menentu kadang-kadang merupakan tanda ketidakpercayaan kita.
Yesus berkata : Mat 7:7. Jadi setelah kita meminta padaNya, kita perlu menerima pemohonan kita dari tanganNya dengan pengucapan syukur yang sesuai (Flp 4:6)
e. Doa iman memiliki motivasi yang benar
Yakobus menjelaskan dua alasan utama mengapa kita kadangkala tidak menerima jawaban bagi doa-doa kita (Yak 4:2,3)
Yang pertama adalah bahwa kita tidak meminta! Alasan yang kedua adalah bahwa kita berdoa, tetapi dengan motivasi yang salah. Yakobus berkata “kita salah meminta” karena alasan-alasan yang egois.
Jadi kita harus yakin bahwa motivasi kita murni. Apakah kita menginginkan permohonan ini untuk alasan yang benar?
Alasan yang benar adalah bahwa Allah harus dipermuliakan dan namaNya harus ditinggikan, jika ada hal lain selain alasan ini, maka motivasinya meragukan.
Banyak orang menginginkan sesuatu dengan alasan-alasan yang sangat mementingkan diri sendiri. Biasanya Allah tidak menjawab permohonan-permohonan yang berpusat pada diri sendiri. Sebaiknya seseorang memperjelas motivasi permintaannya sehingga permohonan-permohonan itu layak dijawab.
Seseorang yang dipakai Tuhan dalam hal kesembuhan juga harus memastikan bahwa motifasinya benar. Beberapa orang yang mendoakan orang sakit karena motivasi-motivasi yang sia-sia dan dangkal. Sering kali para pelayan mulai berpikir bahwa kuasa datang dari mereka dan bukan melaui mereka. Banyak yang melambung oleh kesombongan karena Allah memakai mereka.
Sikap kedagingan yang demikian bahkan telah merendahkan mutu efektifitas pelayanan mereka sendiri.
Walaupun demikian masih banyak yang berusaha untuk menggunakan karunia Allah bagi keuntungan pribadi. Dalam pelaksanaannya mereka memutar balikkan karunia itu. Prinsipnya adalah:Mat 10:8.
f. Doa iman memiliki pengakuan yang berani.
Pengakuan yang positif sangat penting untuk membuat iman berfungsi, 2 Kor 4:13. Rm 10:10, Ibr 10:23.
Yesus menjelaskan hubungan antara pengakuan kita menerima apa yang telah kita minta dari Allah. Mrk 11:23.
Jika pengakuan tidak sesuai dengan Firman Allah, maka itu bukan kata-kata iman. Iman selalu sesuai dengan Firman Allah.
Arti harafiah dari kata “mengaku” dalam bahasa Yunani di Perjanjian Baru adalah “sesuai dengan”, “mengatakan perkataan yang sama”.Jika kita berdoa dengan doa iman, tanpa keragu-raguan, maka percakapan dan pengakuan kita harus seirama dengan Firman Allah.
g. Doa iman bekerja sesuai dengan pengakuan kita.
Pengakuan iman kita adalah kalimat perintah yang selaras dengan tindakan iman kita mengenai kesembuhan orang sakit.
Kita harus melakukan lebih dari sekedar mengucapkan kata-kata iman. Kita harus mengambil tindakan-tindakan iman. Kita harus mengambil tindakan-tindakan iman. Tindakan-tindakan iman yang sejalan dengan kata-kata iman yang telah diucapkan. Ini adalah tindakan harafiah atas Firman Allah.
Yak 2:20. Jika kita menyatakan percaya pada sesuatu, tapi tidak bertindak atasnya, maka pernyataan itu adalah kosong.
Sangat sering Yesus meminta tindakan iman dari mereka yang Ia sembuhkan. Mrk 2:9. Biasanya pada saat yang sama ini, orang mulai bertindak dalam iman, dan mujizat terjadi.
Sebaliknya, banyak yang tidak menerima kesembuhan, karena pada saat mereka harus bertindak dalam iman, mereka gagal untuk bertindak sesuai dalam iman, mereka gagal untuk bertindak sesuai janji yang telah mereka terima.
h. Doa iman berlanjut dengan teguh.
Ibr 10:23. Sangat sering, iman kita diuji lewat kenyataan bahwa apa yang kita minta dan percayai tidak segera dipenuhi /dinyatakan. Ini adalah faktor yang paling krisis dan penting dalam latihan iman.
Iman yang benar memiliki sifat ketahuan yakni terus percaya dengan teguh, bahkan ketika hasilnya tidak terbukti dengan segera. Iman yang benar tidak “…melepaskan kepercayaan, karena besar upah yang menantinya” (Ibr 10:35,36)
Iman Alkitabiah hanyalah berhubungan dengan apa yang Firman Allah nyatakan. Tidak tergantung pada perasaa, gejala-gejala atau bukti-bukti dari kejadian-kejadian yang dapat ditangkap dengan indera secara alamiah. Iman itu mempercayai, mengaku dan bertindak atas dasar Firman Allah.
Sekalipun tak tampak adanya perubahan ataupun kemajuan, iman terus saja mempercayai bahwa Firman Allah itu benar. Iman selalu mengaku bahwa Firman Allah itu benar dan bertindak sesuai dengannya.
Bagi Abraham, proses ini berlangsung bertahun-tahun. Sementara ia menunggu Allah untuk berbuat apa yang dijanjikanNya, Abraham “…..diperkuat iamnnya dan ia memuliakan Allah” (Rm 4:18-21)
Dengan iman dan kesabaran, ia mewarisi janji itu (Ibr 6:12)
i. Doa iman memberikan kemuliaan bagi Allah.
Abraham terkenal sebagai seorang yang mempunyai iman yang hebat. Teladannya mengenai hal ini merupakan inspirasi sekaligus petunjuk. Rm 4:16-21 berisi prinsip-prinsip yang akan sangat membantu kita mengenai cara kerja imannya.Termasuk juga bukti-bukti bahwa Abraham sangat memperhatikan hal memberikan kemuliaan bagi Allah.
Kesulitan banyak orang Kristen adalah bahwa Allah tidak dapat mempercayai mereka dengan kenyataan-kenyataan iman yang dasyat karena mereka mengambil kemuliaan itu bagi diri mereka sendiri. Mereka membuat diri mereka tampak menjadi/seperti seorang yang hebat.
Allah sangat cemburu dengan kemuliaanNya. Dia tidak akan membagi kemuliaan itu dengan orang lain. Kitapun harus selalu ingat akan kenyataan ini. Ingatlah selalu untuk memberikan hormat dan kemuliaan bagi Allah atas hal-hal indah yang telah Ia perbuat.
Bukan iman anda yang mengadakan mujizat-mujizat; tapi Allah dengan imanNya, kepenuhanNya, dan kuasaNya. Iman anda, paling-paling, adalah saluran bagi kuasa Allah untuk mengalir.

C. Kesembuhan melalui Perjamuan Suci (Kudus)

Dalam I Korintus 11:29-32 kita memiliki petunjuk yang jelas bahwa mengikuti dengan benar Perjamuan Kudus Tuhan, akan menghasilkan kesembuhan dan kesehatan.
Paulus mengatakan bahwa makan/minum Perjamuan Suci secara tidak benar telah mengakibatkan banyak orang Korintus, menjadi sakit dan beberapa bahkan mati muda. I Kor 11:30. Karena itu makan/minum Perjanjian Suci dengan benar akan meningkatkan kesehatan. Marilah kita melihat pada masalah yang penting ini secara bersama-sama.

1. Perjamuan Kudus Tuhan didasarkan pada Perjamuan Paskah
Ketika Yesus pertama kali mengadakan Perjamuan Malam, saat itu adalah waktu Perayaan Paskah (Mat 26:19). Para murid yang berkumpul di sekitarNya pada malam itu benar-benar menyadari akan hal-hal yang tercakup dalam perjamuan malam ini.
Mereka diingatkan bahwa hal ini dilakukan untuk mengingat Paskah yang asli kira-kira 1.400 tahun yang lalu. Mereka mengingat perjanjian yang telah Allah buat dengan nenek moyang mereka. Dia telah membawa nenek moyang mereka keluar dari Mesir pada Paskah yang pertama.
Mereka mengalami pembebasan yang luar biasa dari Mesir dan semua ikatannya. Mereka dikeluarkan dari perbudakan lewat uluran tangan Allah yang perkasa.
Paskah yang asli pada zaman Musa diadakan dengan domba panggang dan roti tidak beragi. Darah dari domba itu disapukan di tiang-tiang pintu dan ambang atas rumah mereka.
Darah itu adalah merupakan tanda bagi Allah. Kel 12:13.
Mereka keluar melewati tanda darah di ambang pintu menuju pada kebebasan dari keselamatan. Darah itu merupakan penebusan mereka.
Allah juga mengatakan pada mereka untuk memanggang domba dengan sayur pahit dan memakan setiap bagian darinya sebelum mereka memulai perjalanan mereka menuju kemerdekaan.
Makanan yang bergizi ini berguna untuk menguatkan badan mereka sebagai persiapan bagi perjalanan yang berat itu, untuk memberikan kekuatan fisik bagi mereka. “…dan diantara suku-suku mereka tidak ada yang tergelincir” (Mzm 105:37)
Perjamuan Paskah adalah bagi keselamatan, kesembuhan dan kesehatan.
2. Perjamuan Allah: Suatu Perjanjian yang baru
Pada saat Yesus membagi roti dan anggur pada mereka malam itu, Ia sedang membuat perjanjian yang baru dengan mereka.
Anggur menggambarkan darahNya, yang tidak lama setelah itu dicurahkan bagi keselamatan mereka. Roti mewakili tubuh dari domba Paskah untuk dimakan bagi kesembuhan dan kekuatan.
Paulus memberikan beberapa prinsip-prinsip yang berarti sehubungan dengan keikutsertaan kita dalam Perjanjian Tuhan.
a. Perjamuan Tuhan adalah untuk mengingat Yesus.
I Kor 11:24. Saat Yesus duduk di meja bersama-sama dengan mereka malam itu, Ia sedang membentuk kesempurnaan manusia. Sepanjang kehidupanNya, setan telah berusaha-dengan segala macam cara untuk menyerang dan menghancurkanNya. Dia berusaha untuk menghasutNya (Mat 4:1-11). Saya yakin bahwa ia berusaha menaruh banyak penyakit-penyakit yang mematikan atasNya.
Yesus bekerja di antara begitu banyak orang sakit selama pelayananNya. Banyak dari mereka menderita penyakit menular, dan saya yakin bahwa setan berusaha untuk menularkan penyakit-penyakit itu pada Yesus. Tapi segala usaha dari setan telah gagal total.
Pada akhir dari pelayananNya di dunia, Ia mampu berkata: Yoh 14:30. Mengesampingkan semua usaha iblis, disana Yesus duduk dihadapan mereka, segar bugar.
Yesus, manusia sempurna berkata:Saat kau merayakan perjamuan makan ini di masa depan, ingatlah Aku!Bayangkan Aku di dalam pikiranmu sebagai mana Aku ada saat malam ini: sehat dan kuat-dijaga oleh kuasa Allah, terhindar dari semua kejahatan dan segala penyakit oleh perlindungan dan penjagaan Bapa. Sadarilah Bapa ingin anda menjadi seperti ini, juga melimpah dalam kesehatan, dan dalam kekuatan”.
b. Perjamuan Malam Tuhan harus diadakan untuk memperingati kematianNya.
Ketika membagi-bagikan roti dan anggur, Yesus berkata: “Inilah tubuhKu, yang diserahkan bagi kamu…Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darahKu”.
I Kor 11:24-26
Dalam pengertian yang paling dalam, Perjamuan Malam Tuhan adalah suatu perayaan. Tentu saja ada kesedihan saat kita mengingat bahwa dosa-dosa kitalah yang memakuNya di salib. Walaupun demikian, ketika kita merenungkan kematian Kristus, kita tidak dapat terus-menerus bersedih.
Golgota bukan suatu kekalahan; Golgota adalah kemenangan Kristus yang terbesar. Melalui kematianNya, Ibr 2:14.
Ketika kita merayakan kemenangan itu, kita bersukacita mengingat bahwa Yesus telah memberikan kita suatu kemerdekaan yang sempurna dari dosa dan semua akibat-akibat jahatnya. Dia telah membebaskan kita dari setan dan semua hal memalukan yang ingin ditimpakan iblis pada kita. Yesus telah memulihkan bagi kita semua yang telah dicuri dari Adam. Kita utuh dalam Kristus (Kol 2:10). Dia telah memulihkan kita pada keutuhan melalui kemenanganNya yang gemilang.
c. Perjamuan Kudus Allah adalah untuk menampilkan tubuhNya
Inilah inti dan fokus dari seluruh bahasan. Timbulnya banyak penyakit di antara orang-orang Kristen, diakibatkan oleh kegagalan memandang dengan benar Tubuh Kristus dalam merayakan Perjamuan Tubuh (I Kor 11:27-32). Jadi, apa artinya menampilkan Tubuh Tuhan?
1) TubuhNya sehat. Pertama, dimaksudkan untuk memahami bahwa tubuh Yesus itu sehat dan kuat, dan bahwa Allah ingin agar kita menikmati kualitas kesehatan yang sama pula.
2) Roti adalah tubuhNya. Kedua, kita harus mengerti bahwa saat kita makan roti, itu adalah tubuh Tuhan (I Kor 11:24). Di dalamnya terkandung hidup, kesehatan dan kekuatan Yesus. Kita harus makan dalam iman, sehingga memberi diri kita ukuran dan kualitas kesehatan yang ada dalam Yesus.
3) Gereja adalah tubuhNya. Ketiga, kita harus menampilkan keajaiban Tubuh Kristus. Saya percaya bahwa ini mungkin adalah aspek yang paling dalam dan yang paling penting. Ini adalah titik di mana banyak orang Kristen mengalami kegagalan.
Paulus menyebut seluruh gereja sebagai Tubuh Kristus (Ef 1:22-23). Setiap orang yang dilahirkan kembali adalah anggota tubuh itu. Sebagaimana kita menampilkan hubungan kita dengan Kristus, kita harus juga menunjukkan hubungan kita dengan tiap anak Allah yang lainnya.
Kegagalan untuk melakukan itu disebut “makan dan minum secara tidak layak”. Keikutsertaan dalam perjamuan kudus, namun menolak untuk mengakui kesatuan dari Tubuh Kristus yang ajaib merupakan keterlibatan yang tidak layak.
Perhatikan bahwa kata “tidak layak” adalah keterangan dari kata kerja, sesuatu yang kita “lakukan”. Kata itu tidak menunjuk pada kelayakan atau ketidaklayakan dari orang-orangnya, melainkan menunjuk pada apakah tindakan mengambil bagian dalam Perjamuan Tuhan ini dilakukan dengan sikap (cara) yang layak atau tidak.
Ada penyucian dan kesembuhan di Meja Tuhan. Kita harus sering merayakan perjamuan ini dan melakukannya dalam sikap yang layak, memandangnya secara tepat. Jika kita akan menikmati berkat yang mulia dari kesehatan ilahi dalam roh, jiwa dan tubuh.



BAB 5 PENGINJILAN PERJANJIAN BARU DAN KESEMBUHAN

Pendahuluan
Kita telah melihat dengan jelas pada bab yang terdahulu bahwa: Allah adalah Allah yang menyembuhkan: Kel 15:26.
Kristus adalah Kristus yang menyembuhkan. I Ptr 2:24
Firman adalah Firman yang menyembuhkan. Mzm 107:20
Gereja Perjanjian Baru adalah masyarakat yang menyembuhkan. Kis 5:12
Allah ingin gerejaNya menjadi alat kesembuhanNya hari ini!

A. Penginjilan Perjanjian Baru mencakup kesembuhan secara mujizat
Jika kita berbicara tentang penginjilan Perjanjian Baru, yang kita maksudkan adalah macam penginjilan yang diinspirasikan, diurapi dan dikuatkan oleh Roh Kudus dan diteguhkan oleh tanda-tanda, keajaiban-keajaiban dan mujizat-mujizat yang sama yang mengikuti pelayanan gereja mula-mula.
Kenyataannya, banyak pelayanan-pelayanan Allah di negara-negara Barat hanya bersandar pada talenta, pelatihan, kepribadian, kemampuan berorganisasi, publisitas dan sebagainya, dan hanya sedikit yang mengandalkan pada Roh Kudus!Maka, sangat sedikit juga tanda-tanda ajaib mengikuti pelayanan mereka!
Gereja mula-mula hanya memiliki sedikit dari hal-hal yang menjadi tumpuan gereja sekarang. Mereka tidak mencicipi kebanggaan diri atau kesempatan untuk berdiri di hadapan banyak orang. Mereka tidak memiliki bangunan-bangunan gereja yang hebat, perguruan tinggi dan universitas. Mereka hanya memiliki sedikit sekali etika/budi pekerti sosial yang didapatkan dari pendidikan, budaya dan kedudukan sosial.Oleh masyarakat, mereka sebaliknya dianggap sebagai orang-orang yang tidak terpelajar.
Namun berlawanan dari kekurangan-kekurangan yang tampak ini, mereka berhasil “menjungkir balikkan dunia” (Kis 17:6). Jika kita menggunakan prinsip-prinsip yang telah terbukti dalam pelayanan mereka, kita akan melihat hasil yang sama hari ini!
Tanda-tanda , keajaiban-keajaiban, mujizat-mujizat dan kesembuhan-kesembuhan adalah faktor penting dalam perkembangan Gereja mula-mula. Tindakan para rasul di penuhi mujizat-mujizat hebat yang dilakukan Kristus melalui orang percaya (gereja mula-mula) itu.
Kitab Kisah Rasul bukan hanya merupakan catatan sejarah periode tersebut; Kitab itu adalah ‘blue-print’ gereja di segala zaman. Allah tidak pernah bermaksud agar keajaiban-keajaiban itu hilang bersama kematian keduabelas rasul Anak Domba. Mujizat-mujizat tersedia tidak hanya bagi gereja mula-mula; tetapi juga bagi masa kita!Marilah kita memperhatikan efek dinamis dari mujizat-mujizat di dalam kegiatan gereja mula-mula.

B. Efek dari mujizat-mujizat
1. Mujizat-mujizat menarik kumpulan orang banyak
Ini memang terjadi dalam pelayanan Yesus. Yoh 2:23,24 ; Yoh 6:2
Ini juga terjadi dalam pelayanan rasul-rasul pertama. Mujizat yang terjadi di Gerbang Indah (Kis 3:1-6) menghasilkan 5000 orang berbalik pada Kristus (Kis 4:4).
Kis 5:12,14 ; Kis 5:16
2. Mujizat meneguhkan Firman
Yesus telah menyatakan lebih dahulu bahwa tanda-tanda ajaib akan terjadi dalam pemberitaan Injil yang benar. Mrk 16:17,18
Salah satu dari lima tanda itu adalah: Mrk 16:18 ; Kis 8:6
Kesimpulan jelas. Semua terkesan oleh kuasa Filipus saat mereka melihat mujizat-mujizat hadir dalam pelayanannya, dan akibatnya mereka menanggapi dengan sungguh-sungguh apa yang dikatakannya. Tanggapan mereka luar biasa sehingga kesukaan yang luar biasa memenuhi kota (Kis 8:8)
3. Mujizat memenuhi kebutuhan dasar masyarakat
Selalu ada kerumunan orang banyak di sekeliling para rasul karena begitu banyak orang sakit yang ingin disembuhkan. Mereka datang untuk kesembuhan. Banyak yang pulang dengan sesuatu yang jauh lebih berarti-mereka menerima Kerajaan Allah.
Kesembuhan dan mujizat selalu menarik kerumunan orang banyak. Hal yang sama masih terjadi sekarang sama seperti di zaman Alkitab. Seringkali sulit untuk menyadarkan bahwa seseorang adalah orang berdosa dan memerlukan Juruselamat, tetapi tidaklah sulit untuk menyakinkan seseorang yang sakit bahwa ia memerlukan kesembuhan. Dia sangat menyadari kebutuhan ini.
Penginjilan masa Perjanjian Baru yang benar memenuhi kebutuhan fisik maupun kebutuhan rohani manusia
4. Mujizat membuktikan kebangkitan Kristus dari kematian
Banyak yang membantah bukti-bukti kebangkitan Kristus. Sejumlah besar mujizat yang mulai Allah tunjukkan dalam nama Yesus meyakinkan orang banyak tentang kebenaran dari kebangkitan. Jika Kristus masih mati, maka NamaNya tidak akan berkuasa.
Kemudian Petrus berbicara di depan para penatua tentang kesembuhan orang yang ada di Gerbang Indah, katanya: Kis 4:10
Petrus dengan sengaja mengkaitkannya dengan mujizat untuk membuktikan pada mereka bahwa Kristus benar-benar bangkit dari antara orang mati.
5. Mujizat memberi kemuliaan bagi Allah
Kita baca tentang orang buta yang disembuhkan dalam Lukas 18:35-43.
Dalam kesempatan yang lain, Yesus menyembuhkan, seorang yang menderita kelumpuhan. Mrk 2:12
Mengenai kesembuhan orang lumpuh di Gerbang Indah, Kisah 4:21
6. Mujizat meneguhkan orang percaya akan Kuasa Allah
Paulus memberitahukan pada orang-orang Korintus bahwa dia telah datang dan, I Kor 2:4,5
Jika Injil disertai dengan kekuatan ajaib Allah, orang yang bertobat akan diteguhkan dalam dan dengan kuasa itu. Hikmat manusia (Filosofi, logika, rasional) tidak akan pernah mampu menghasilkan orang-orang dengan iman Kristen.

C. Prinsip-prinsip dan praktek-praktek dari gereja (mula-mula) yang mengahsilkan kesembuhan
1. Mereka memberitakan Firman Allah
Kotbah Petrus pada hari Pentakosta (Kis 2:14-36) dan pembelaan Stefanus (Kis 7) merupakan contoh khotbah-kotbah Alkitabiah dari gereja mula-mula.
Pengabaran Firman Allah memuat otoritas Ilahi. Allah selalu berdiri di belakang FirmanNya. Yer 1:12
Pengabaran Firman Allah juga menciptakan iman dalam diri para pendengar yang tidak mungkin dilakukan oleh siapapun.Rm 10:17
Khotbah mereka meninggikan Yesus Kristus. Dia adalah tema utama pemberitaan mereka . Mereka mengutip semua nubuatan yang berhubungan denganNya. Mereka menunjukkan bagaimana Firman Allah telah menubuatkan tentang kedatanganNya dan bagaimana Ia telah menggenapkan semua nubuatan itu.
Mereka menunjukkan dengan jelas bahwa Yesus benar-benar adalah Anak Allah.
Kotbah mereka dengan jelas memberitakan tentang keilahan dan wibawa yang telah diberikan Allah pada Yesus.
Sebutan “Tuhan Yesus Kristus” dengan tegas memberi bentuk khotbah dan pengajaran mereka. Mereka mengajarkan bahwa Allah telah membuat Yesus Penguasa yang tertinggi atas segala sesuatu. “Yesus Kristus” adalah tema yang digaris bawahi dari semua pengajaran mereka.
Dia adalah Tuhan atas segala sesuatu
Tuhan dari Penciptaan
Tuhan dari Penebusan
Dia adalah Tuhan atas setan, telah menghancurkan penguasa-penguasa dan kuasa melalui kematianNya di atas salib.
Dia adalah Tuhan atas rasa sakit, penyakit, dan setan-setan.
Lewat pemberitaan itu orang-orang ditolong untuk melihat bahwa saat Tuhan ditegakkan dalam hidup mereka, maka hal yang sama juga berlaku bagi persoalan-persoalan mereka.
2. Mereka melatih otoritas rohani
Para pemimpin gereja mula-mula ini sangat menyadari otoritas yang telah Allah tempatkan atas mereka lewat Yesus.
Kristus dengan jelas mengatakan pada mereka: Yoh 16:23. Dia telah memberikan pada mereka “kuasa pengacara”, suatu hak menurut hukum yang sah untuk bertindak dalam namaNya. Ini berarti bertindak mewakili Dia.
Menghadapi seorang cacat yang merana, yang lumpuh sejak lahir, mereka berkesempatan menggunakan wewenang mereka yang baru diberikan itu untuk pertama kalinya. Kis 3:6
Petrus lalu menjelaskan pada penonton yang tercengang bahwa lewat kuasa dalam Nama Yesus, dan dengan iman dalam Nama itu, orang lumpuh itu sekarang berdiri di hadapan mereka yang sehat (Kis 3:16 ; 4:10)
Yesus telah memerintahkan mereka untuk pergi dalam namaNya dan menggunakan kuasa nama itu (Mrk 16:17,18 ; Yoh 14:12-15; 15:16). Otoritas ini masih tetap berlaku bagi gereja.
Para murid pertama tahu siapa diri mereka dan apa otoritas mereka. Mereka tidak lagi mengandalkan kemampuan atau sumber-sumber alamiah mereka sendiri; mereka memiliki keyakinan yang besar pada otoritas nama Yesus. Mereka tahu bahwa kuasa dari tahta Allah ada di balik nama ini. Allah telah memungkinkan semua kuasa dan otoritasNya tersedia bagi umat manusia, dalam nama Yesus.
Ada kesembuhan dan keutuhan dalam nama Yesus. Apabila kita berkata-kata dalam Nama itu, iblis harus menaati kita. Penyakit harus diletakkan di hadapan kuasa dan otoritas dari nama itu.
Yesus telah memberi anda otoritas dari nama ini. Ia ingin anda maju terus dan senantiasa melatih otoritas itu. Berkata-katalah dalam namaNya. Perintahkan penyakit untuk pergi dalam nama itu.
3. Mereka mendorong orang-orang untuk disembuhkan
Petrus membungkuk, mengangkat orang lumpuh itu dengan tangannya, dan mulai membangkitkannya untuk berdiri di atas kakinya. Itulah saat yang tepat, yaitu saat orang itu mulai bangun dan bangkit dalam iman, itulah saat kuasa Allah mengalir ke dalam tubuhnya dan menyembuhkannya sama sekali (Kis 3:7)
Tanpa dorongan yang aktif dari Petrus, mujizat mungkin tidak akan terjadi. Melayani kesembuhan mencakup lebih dari memberi perintah/instruksi pada orang yang sakit, atau hanya memberi kata-kata dorongan baginya.
Setelah berbicara padanya dengan wewenang rohani, dalam nama Yesus, Petrus sekarang membantunya melakukan apa yang tidak dapat dia lakukan sebelumnya.
Tindak






















































Tentang keluargaku yg baik???
Aku cinta keluarga ku aku sayang banget aku
Bisa di sekolahhin di stb artinya sekolah tranvormasi bangsa kalo sekolah ku yang lama namanya cis aku seneng ada di stb aku disa main sama temen-temen aku seneng guru ku baik sama aku aku juga seneng keluarga ku sayang juga sama aku.

Tentang sekolah dan teman2x!!!
Aku senang disekolah, aku bisa main disekolah sama teman-teman, guruku baik sama aku, karena aku sering score nya jujur, aku dapet scoring station banyak lho temenku yang pake. Terus ada yang dikasih obey respect attentiveness itu namanya sonny dan fiona, itu best friendku, aku sering main sama dia, fiona itu year three, sonny year 2 sama kayak aku. Aku officenya dekat sonny sebelahnya, dan juga jane itu beeeest friendku yang paling yang pertama itu aku yang kedua jane, aku sering main sama dia waktu dibawa.ini tentang sekolah dan teman-temanku. Teman-temanku sering main sepak bola, seperti aku dan basket, pas hari jumat, itu namanya semuanya, adalah ?patrick, sam, gg, joy, aldi, louis, jason, ci gebi dan daniel jj, sama mr ekodan abi yeaR 2. aku sering juga main sama mereka, kalau guru-guruku, sering disiplin aku dan teman-temanku.